Wednesday, 4 Jumadil Awwal 1446 / 06 November 2024

Wednesday, 4 Jumadil Awwal 1446 / 06 November 2024

Hidayat Nur Wahid Kagumi Gaya Komunikasi Lee Kuan Yew

Rabu 25 Mar 2015 11:56 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Singapore's former Prime Minister Lee Kuan Yew speaks during his book launch at the Istana in Singapore August 6, 2013.

Singapore's former Prime Minister Lee Kuan Yew speaks during his book launch at the Istana in Singapore August 6, 2013.

Foto: Reuters/Edgar Su

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kepergian mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew  membawa duka yang sangat mendalam. Tidak hanya di Singapura namun juga di negara lain termasuk di Indonesia. Di Kedutaan Besar Singapura di Indonesia, Jl. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, terlihat puluhan karangan bunga yang menyatakan ikut berduka cita. 

 

Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar, Selasa (24/3)  menerima ucapan duka cita dari berbagai kalangan dan para duta besar negara-negara sahabat. Pada hari itu, para duta besar negara-negara di dunia yang berkantor di Jakarta silih berganti datang ke Kedutaan Besar Singapura untuk mengucapkan rasa bela sungkawa secara langsung.

 

Para tamu yang hadir silih berganti untuk menuliskan kesan-kesan mengenai Lee Kuan Yew di sebuah ruangan khusus. Di ruangan itu terdapat sebuah buku tebal yang akan diisi oleh para pelayat dari kalangan duta besar dan tamu-tamu khusus. Di meja itu juga terdapat foto Lee Kuan Yew yang diapit bunga anggrek berwarna putih.

 

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid juga mendatangi Kedutaan Besar Singapura untuk mengucapkan rasa duka cita. Di mata Hidayat, Lee Kuan Yew adalah seorang negarawan besar. Hidayat  lima kali bertemu Lee Kuan Yew. Menurut dia, Lee Kuan Yew merupakan sosok yang mau mendengar, menyimak, dan berdialog dengan siapapun. 

 

“Saya merasa senang dan bangga bertemu dengan beliau. Pengalaman saya yang jauh dari beliau namun ia mau mendengar apa yang saya katakan,” ujar dia. 

 

Hidayat mengatakan gaya komunikasi yang dibangun Lee Kuan Yew adalah komunikasi yang konstruktif. Untuk itu Hidayat menyebut Lee Kuan Yee sebagai negarawan dunia. Dia berharap selepas kepergian Lee Kuan Yew, hubungan Indonesia dan Singapura menjadi lebih baik dan maju.

 

“Semoga kebaikan beliau menjadi manfaat bagi kita,” ujarnya.

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler