REPUBLIKA.CO.ID, MARTAPURA -- Pesanteren merupakan benteng terakhir dalam menjaga perilaku, moral dan akhlak dari anak-anak bangsa. Sayangnya, pondok pesantren terkadang masih dianggap sebelah mata. Hal itu diungkapkan oleh pimpinan umum pondok pesantren Darussalam KH. Khalilurrahma.
"Padahal kalau kita mengacu pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional, tidak ada perbedaan antara sekolah negeri dan swasta," ungkap pimpinan pondok yang terletak di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (27/4) saat dikunjungi oleh Wakil Ketua MPR Mahyudin.
PP Darussalam yang berkampus di Jl. KH. M. Kasful Anwar No. 9 Pasangan Martapura ini sekarang memiliki 12.500 santri terbagi dalam berbagai unit sekolah, baik agama maupun umum. Dalam hal dana, pondok pesantren ini berjuang sendiri, sedangkan bantuan pemerintah ada tapi nilainya sangat kecil. "Tapi, bagaimanapun kondisinya pendidikan agama harus tetap jalan, karena ini merupakan panggilan," ujar Kiai Khalilurrahman.
Dia berharap, aspirasi mereka dapat diperjuangan di forum DPR. Menjawab permintaan ini, Mahyudin berjanji untuk membicarakan masalah ini dengan Presiden dalam kesempatan konsultasi pimpinan lembaga negara. Karena bagaimana pun juga, menurut Mahyudin, pesantren sangat strategis dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa.
"MPR sangat berkepentingan agar bangsa ini menjadi bangsa yang kuat," katanya.
Menurutnya, sejak Pancasila tidak lagi di kurikulum sekolah, anak-anak menjadi individualistik. Menurut dia, pondok pesantren berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan untuk anak bangsa.
Pesantren sekarang ini, kata Mahyudin, menjadi alternatif pilihan bagi orang tua yang sibuk. Mereka karena kesibukannya, tak lagi punya waktu untuk mengajar anaknya mengaji. "Supaya bisa mengaji, anak dititipkan ke pesantren. Dan, ini sudah menjadi tuntutan dunia modern," kata dia.
Sebelum melakukan silaturrahim kebangsaan dengan PP.Darussalam, pagi harinya di Pendopo Kabupaten Banjar di Martapura, Mahyudin memberikan pengarahan di depan Rapat Koordinasi Badan Komunikasi Intelijen Daerah Kabupaten Banjar. Rapat ini dihadiri Bupati Banjar Sultan Khairul Saleh, Forum Muspida, para SKPD lingkup Kabupaten Banjar, dan Forum Camat.
Sore harinya Mahyudin memberi ceramah di depan KNPI dan generasi muda se Kabupaten Banjar di Aula STAI Darussalam, Jl. Perwira Tanjung Rema Martapura. Acara ini dihadiri anggota DPR/MPR H. Syaifullah Tamliha, Wakil Bupati Banjar Ahmad Fauzan Saleh, Ketua DPD KNPI Kabupaten Banjar Aliansyah dan beberapa anggota DPRD Kabupaten Banjar.