REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Mahyudin mengaku prihatin dengan semakin marak dan terbukanya praktik prostitusi di dunia maya. Mahyudin meminta pemerintah untuk tanggap menghadapi persoalan yang tidak pernah hilang dan bahkan terus menjamur tersebut.
"Pemerintah harus tegas dan tanggap, seperti kemarin situs-situs yang diduga radikal diblokir. Kita harus gesit, agresif, karena situs-situs pornografi itu diblokir satu muncul sepuluh. Blokir terus, termasuk situs yang berkaitan dengan prostitusi," kata Mahyudin kepada Republika, Jumat (11/5).
Mahyudin mengatakan, pemerintah harus mencari solusi yang jitu untuk memberantas prostitusi di dunia maya, termasuk di media sosial, hingga tuntas. Ia pun meminta pemerintah untuk tidak hanya bertindak ketika ada kasus yang mendapat perhatian publik.
"Ini namanya kita tidak pernah selesaikan itu secara tuntas, hanya pencitraan saja. Lagi disorot masyarakat ditangani, ketika nggak disorot masyarakat diam-diam aja, pura-pura nggak lihat. Jadi itu masalahnya," ujarnya,
Selain prostitusi online, politikus Partai Golkar itu pun meminta pemerintah juga tidak setengah-setengah dalam menindak prostitusi konvensional. "Harus tegas memeriksa tempat-tempat hiburan malam, tempat berkedok panti pijat dan sebagainya. Tempat prostitusi terselubung ini juga harus ditindak semua," ujarnya.
"Jadi, bukan hanya, istilahnya lagi hot-hotnya aja, sekarang lagi hot prostitusi online itu yang terus dibahas tiap hari. Nanti dingin, diem lagi. Kita ini kan selalu begitu. Jadi tindakan itu sifatnya panas-panas tahi ayam saja," kata Mahyudin