Friday, 1 Sya'ban 1446 / 31 January 2025

Friday, 1 Sya'ban 1446 / 31 January 2025

Ekonomi Negara ASEAN Sedang Maju, Indonesia Malah Down

Selasa 30 Jun 2015 14:06 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Iwapi melakukan audiensi dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan

Iwapi melakukan audiensi dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalangan pengusaha mulai mengkhatirkan kondisi ekonomi Indonesia. Ikatan Pengusaha Wanita Indonesia ( Iwapi ) memandang kondisi ekonomi Indonesia memburuk bahkan mengarah ke negatif. Nilai tukar Rupiah terhadap dollar anjlok.  Hal ini sangat berdampak luas pada bisnis. Sebagian besar rakyat terutama golongan menengah ke bawah melakukan penghematan besar-besaran yang sangat berdampak besar kepada bisnis secara keseluruhan.

Hal tersebut diungkapkan Iwapi kepada Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, di ruang kerja Ketua MPR RI, Gedung Nusantara III, Kompleks gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Selasa (30/6).

Menurut Ketua Umum Iwapi Nita Yudi, kondisi perekonomian Indonesia saat ini sangat berat buat pengusaha Indonesia.  Padahal, negara-negara Asean sedang maju, kondisi Indonesia malah down.

"Hal itu sangat mengkhawatirkan. Apalagi kita akan menghadapi MEA. Persaingan dan kompetisi dengan negara lain sangat berat. Hal ini sangat perlu dipikirkan secara serius," ujarnya.

Merespon hal tersebut, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan bahwa tak dapat dipungkiri keadaan ekonomi Indonesia memang sedang mengalami situasi yang berat. Di berbagai kesempatan, termasuk kepada presiden Zulkifli mengatakan saat ini kondisi pasar sedang tidak confident. Hal ini disebabkan dunia bisnis merasa tidak ada kepastian hukum.

"Kepada Presiden saya bilang, bapak panggil saja seperti Kadin, Hipmi semua pelaku bisnis itu tidak ada yang merasa nyaman," katanya.

Saat ini, lanjut Zulkifli, harus ada aksi riil dan harus ada respon positif dari pemerintah. Wacana-wacana yang malah akan memperberat kondisi, sebisa mungkin dihindari seperti soal resufle kabinet. Menurut dia, masalah resufle kabinet sebaiknya dibicarakan nanti setelah Idul Fitri untuk tetap menjaga kepercayaan pasar.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler