REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonomi Indonesia dinilai masih kuat sehingga tidak perlu khawatir akan terjadi krisis seperti yang terjadi di Yunani. Pengamat ekononi Arif Budimanta mengatakan Indonesia tak akan bangkrut seperti Yunani. Ia membandingkan utang Yunani sudah mencapai 200 persen lebih, sedang utang Indonesia masih 25 persen.
Defisit fiskal Yunani mencapai 60 persen, sedang Indonesia kurang dari 1,9 persen. "Dari sisi pertumbuhan ekonomi kita positif sedang Yunani negatif," ujarnya, dalam diskusi bersama humas MPR, Kamis (2/7).
Mantan anggota MPR darj Fraksi PDIP itu mengajak kita optimis tak perlu ada ketakutan seperti Yunani. Arif mengatakan kebijakan Presiden Jokowi saat ini diakui pro rakyat. Itu bisa dilihat dari politik anggaran yang berpihak pada pembangunan desa. Anggaran desa naik dari 9,7 triliun menjadi 21 triliun.
"Kebijakan ini akan dinikmati masyarakat desa," ujarnya.
Tak hanya itu, Arif menyebut pemerintah sekarang menambah subsidi meski diakui ada pengalihan subsidi dari yang tak produktif ke yang produktif. "Jaminan kesehatan masyarakat pun juga ditambah," paparnya.
Kabiro Humas MPR, Maruf Cahyono mengatakan MPR saat ini diberi amanat untuk melakukan pengkajian sistem ketatanegaraan dan juga penyerapan aspirasi masyarakat. "Untuk itu tema ini sangat relevan dan sebagai bagian dari upaya membenahi sistem ekonomi agar selaras dengan konstitusi," ujarnya.