REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setjen MPR mengadakan Bakohumas (Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah) untuk forum humas instansi dan lembaga negara hari ini. Sekitar 150 peserta dari 80 institusi dan lembaga negara hadir dalam acara yang diadakan di Ruang Delegasi, Kompleks Parlemen, Jakarta tersebut.
Kepala Biro Humas Setjen MPR, Ma'ruf Cahyono mengatakan, kegiatan tersebut dalam rangka mempublikasikan Sidang Paripurna MPR yang akan diselenggarakan 14 Agustus besok. Sidang tersebut beragendakan laporan kinerja lembaga negara.
"Ini momentum yang tepat untuk badan kehumasan memasifkan pemberitaan pada publik," katanya, Kamis (13/8).
Ia mengatakan, selain mengenai Sidang Paripurna MPR, kegiatan Bakohumas tersebut juga akan diisi berbagai dimensi strategis terkait empat pilar MPR. Berbagai humas lembaga negara diharap dapat ikut berperan bersama MPR dalam mensosialisasikan empat pilar MPR, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara, yang hadir dalam kesempatan itu menyebut Bakohumas yang diselenggarakan MPR sangat tematis dengan konten yang harus dikomunikasikan kepada masyarakat.
Ia pun mengingatkan betapa dinamisnya dunia perhumasan. Menurutnya, media saat ini tak kenal waktu dan tanpa sekat, apalagi dengan adanya media sosial. "Menghadapi berbagai dinamika tersebut maka mari kita dorong bidang kehumasan untuk terus diperkuat," ujar Rudiantara.
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta, sebagai pembicara utama dalam acara itu pun tak ketinggalan memberikan dorongan. Ia menyebutkan, ada beberapa hal yang harus menjadi fokus ketika menjalankan organisasi.
Kiat yang kemudian ia sebut sebagai 5 S tersebut, yakni strategy, structure, skill, system, serta speed and target. Ia yakin orang yang berkecimpung dalam kehumasan memiliki kemampuan dan IQ yang tinggi.
Terakhir, laki-laki yang biasa disapa Oso itu pun berharap agar peserta yang hadir dalam acara Bakohumas juga hadir dalam Sidang Paripurna MPR besok. "Saya harap semua hadir dalam sidang itu dan membagikan berita itu pada masyarakat," kata Oso.
