REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengingatkan pemerintah untuk berbuat nyata dalam mempercepat penyerapan APBN 2015. "Berbahaya kalau tidak segera dipercepat penyerapan anggaran itu. Tentu rupiah yang begitu melemah, ekonomi yang melambat," kata Zulkifli Hasan di Universitas Diponegoro, Semarang, Ahad (30/8).
Sampai kini, belum terasa dampak dari hasil pertemuan Presiden dengan para kepala daerah di Istana Bogor awal pekan lalu. Menurut Zulkifli, bila sampai menunggu lebih lama lagi, kinerja pemerintah justru kian jauh dari harapan. "Kalau penyerapan anggaran juga tidak diperbaiki, tentu pemulihan ekonomi jauh panggang dari api," kata ketua umum PAN tersebut.
Maka dari itu, lanjut Zulkifli, tidak ada pilihan lain agar para menteri harus menggenjot penyerapan dan likuiditas. Para gubernur dan bupati/wali kota juga diharap tidak menjadikan alasan takut kriminalisasi sebagai tameng. "Paling tidak, itu (penyerapan anggaran) bisa membantu (sebagai) stimulus pergerakan ekonomi rakyat," katanya.
Diketahui, hingga pertengahan tahun ini penyerapan anggaran di daerah masih sebesar 25,92 persen dari total Rp 664,6 triliun alokasi APBN. Tidak jauh berbeda dengan anggaran di lingkungan kementerian dan lembaga (KL). Yakni, baru sekitar 20 persen dari total Rp 795,5 triliun yang dianggarkan.