Friday, 6 Jumadil Awwal 1446 / 08 November 2024

Friday, 6 Jumadil Awwal 1446 / 08 November 2024

Zulkifli Hasan: Demokrasi Indonesia Dikooptasi Pemilik Modal

Jumat 16 Oct 2015 19:29 WIB

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Winda Destiana Putri

Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan

Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, menceritakan bagaimana Bung Karno memperkenalkan dan menjelaskan ideologi Pancasila di forum-forum  internasional (PBB), hingga implementasinya dalam kehidupan berbangsa bernegara saat ini.

Setelah 70 tahun para pendiri bangsa menggagas Pancasila, menurut Zulkifli, para pemimpin dinilai gagal memelihara dan menerapkan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.

Zulkifli mencontohkan, dalam pilkada, seseorang tidak akan bisa terpilih kalau tidak didukung oleh pemilik modal. "Itu membuktikan bahwa demokrasi kita telah terkoopatasi oleh pemilik modal," ujar Zulkifli Hasan.

Conrtoh lain, menurut Zulkifli, terjadi hal yang luar biasa, orang berlomba-lomba mengingkari Pancasia. Illegal loging merajalela, tambang dikeruk semaunya. Dan, masih banyak contoh lainnya yang dikemukan oleh Zulkifli.

Termasuk pengikaran terhadap nilai-nilai kepatutan, seperti dikemukan oleh Zulkifli kepada wartawan, masih terjadi orang mendirikan mesjid besar di komunitas non-muslim, atau mendirikan gereja besar di daerah mayoritas Muslim.

Untuk itu, Zulkifli menegaskan, semua itu bisa terselesaikan manakala kita kembali ke Pancasila. "Pancasila sebagai solusinya," tegas Zulkifli, di Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (16/10).

Politisi asal Lampung ini  disambut oleh Rektor UMS Bambang Setiaji, dan Ketua PP Haidar Nazir. Kehadiran Zulkifli Hasan di kampus 1 UMS itu dalam rangka memberikan orasi kebangsaan memperingati milad ke-57 UMS.

UMS didirikan Oktober 1958 oleh tokoh Muhammadiyah dan Aisyiah di Kota Surakarta dikenal Lima Serangkai. Mereka  adalah Sudalmiyah (ibunda Prof. Amien Rais), Radjab Bulan Hadipurnomo, Muhammad Syafaat Habib, Sulastri Gito Atmodjo, dan KH.  Syahlan Rosyidi,

Sebelum orasi kebangsaan, didahului pemberian penghargaan kepada para tokoh peletak dasar dan pendiri yang telah berjasa pada UMS, termasuk tokoh Lima Serangkai tersebut.

Penghargaan juga diberikan kepada para dosen dan alumni berprestasi. Dan, dilanjutkan pidato Ketua PP Muhammdiyah  Haidar Nazir.

Di depan civitas akademika yang memenuhi Auditorium KH. Muhammad Djasman, Zulkifli yang juga berasal dari keluarga besar Muhammadiyah ini, mengawali orasi nya dengucahkan selamat kepada UMS yang hari ini merayakan miladnya yang ke-57.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler