REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Mahyudin mengadakan sosialisasi empat pilar di gedung Nyi Endang Dharma Ayu, Universitas Wiralodra Indramayu, Selasa (27/10) lalu.
Sosilasisasi empat pilar merupkan satu langkah MPR mengenalkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD Tahun 1945 sebagai konstitusi negera, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
Sosialisasi tersebut merupakan bentuk usaha MPR memperkenalkan pentingnya keberadaan empat pilar dalam keberlangsungan negara dan bangsa.
Terlebih lagi melihat fenomena keadaan bangsa yang sudah dirusak dengan pelbagai perilaku tidak bertangung jawab seperti tawuran, sosialisasi empat pilar merupakan salah satu cara berikan pemahaman bagi generasi muda Indonesia.
"Kalau hanya disosialisasikan MPR, rasanya tidak akan maksimal," ungkapnya di depan ratusan mahasiwa Universitas Wiralodra belum lama ini.
Dalam sambutannya tersebut, Mahyudin meminta agar pemerintah bersama-sama menanamkan jiwa Pancasila di Indonesia. Ia melihat sudaha ada usaha baik dari pemerintah dengan memasukan mata pelajaran kepribadian dalam kurikulum sekolah yang berisikan seputar nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
"Sebenarnya bela negara itu mirip 4 pilar, bukan wajib militer tapi menanamkan cinta tanah air. Kita menyambut baik," ujarnya.
Sebagai perwakilan MPR pula, ia sangat mendukung dengan adanya program bela negara yang sudah pemerintah jalankan. Menurutnya, bela negara memiliki komponen-komponen yang sama dengan pancasila.