REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Oesman Sapta menerima inisiator pembentukan Provinsi Papua Barat Daya yang dipimpin oleh Johanis Naa.
Di hadapan Oesman Sapta, mereka mengutarakan keinginan terbentuknya provinsi baru, pemekaran dari Provinsi Papua dan Papua Barat, yakni Provinsi Papua Barat Daya.
Menanggapi keinginan tersebut, pria yang akrab disapa Oso itu mengakui, Pulau Papua merupakan pulau yang sangat besar dan luas, sehingga dirinya setuju adanya pemekaran.
''Tanpa pemekaran akan sulit terjadinya peningkatan ekonomi. Pulau Papua geografisnya sangat besar,” kata Oso, di ruang kerjanya, Lt. 9, Gedung Nusantara III, Komplek MPR/DPR/DPD, Kamis (12/11).
Oso menekankan, pembangunan di sana harus berkonsentrasi membangun masyarakat, sumber dayanya. Diingatkan pula bahwa bila terjadi pemekaran di Pulau Papua, maka dana yang diberikan oleh pemerintah pusat harus benar-benar digunakan untuk membangun sehingga dana dari pusat bisa diperanggungjawabkan dan bukti dari pemekaran provinsi baru ada dan nyata.
Bila terbentuk Provinsi Papua Barat Daya, Oso berharap agar provinsi itu terbuka dengan masyarakat dari daerah lain, sebab tak mungkin membangun daerah kosong. Ditegaskannya, jangan malu menerima penduduk dari daerah lain, oleh karena itu, antara penduduk daerah lain dengan penduduk setempat harus bersama-sama membangun wilayah.
Oso juga mendorong adanya transmigrasi. Dengan transmigrasi, kata dia, maka akan terjadi percepatan pembangunan wilayah. Meski demikian kaum transmigran juga harus memperhatikan budaya setempat.
“Saya pikir pembentukan Provinsi Papua Barat Daya adalah hal yang bagus,” ujarnya.