Friday, 29 Sya'ban 1446 / 28 February 2025

Friday, 29 Sya'ban 1446 / 28 February 2025

MPR: Bagaimana Bisa Bersaing di MEA Kalau Ekonomi Lokal Terabaikan

Jumat 08 Jan 2016 07:34 WIB

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Julkifli Marbun

Oesman Sapta Odang

Oesman Sapta Odang

Foto: ROL/Fian Firatmaja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Oesman Sapta mengatakan, Indonesia masih belum siap menyambut kerjasama ekonomi Masyarakat Ekonomi Asean. Sebab, ia melihat ekonomi lokal di daerah-daerah terpencil masih belum dibina dengan baik.

''Bagaimana mau bicara MEA, ekonomi lokal saja masih begini, tidak cocok kan. Tidak ada kesinambungan pembangunan,'' kata Oso, saat mengunjungi Kabupaten Sekadau, Kalbar, Kamis (7/1).

Kabupaten Sekadau berbatasan langsung dengan Malaysia bagian Serawak. Meski berbatasan dengan Malaysia, tapi infrastruktur terutama jalan terlihat belum layak untuk menyambut pasar bebas.

''Lantas kemudian kita mau jualan apa kalau jalannya terhambat. Kita harus menghidupkan ekonomi lokal dulu baru bicara Asean,'' ujar Oso.

Oso, yang merupakan anggota DPD Dapil Kalimantan ini menilai ada sejumlah persoalan di perbatasan. Masalah tersebut terkait dengan persoalan tenaga kerja dan transmigrasi, dengan luas wilayah Kabupaten Sekadau yang 5044 km2, jumlah penduduknya hanya 200 ribu jiwa.

Dengan kondisi tersebut, Oso menilai daerah perbatasa akan sulit bersaing dalam lingkaran MEA. Sebab, dengan luas wilayah yang tidak sebanding dengan jumlah penduduk, masyarakat akan kesulitan mendapatkan pekerjaan.

Ia memperkirakan, di Sekadau hanya 40 persen warganya yang bekerja. Sementara Pengangguran masih ada akibat ketimpangan pembangunan.

''Jadi ini harus seimbang supaya memicu pertumbuhan ekonomi, dengan membangun infrastruktur. Ini jembatan penyebarangan saja tidak ada, kalau pun ada, sudah rusak,'' ucap dia.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler