REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, menegaskan pemerintah sudah saatnya bertindak tegas terhadap pengedar maupun pemakai narkoba. Salah satunya dengan mengeksekusi para terpidana kasus narkoba.
Karena jangan sampai, alih-alih menegakkan hukum, ternyata para terpidana mati malah tak kunjung dieksekusi. Padahal, kata Zulkifli kejahatan penyalah gunaan narkoba jauh lebuh berbahaya, dibanding terorisme.
Kalau pemerintah bisa tegas terhadap para teror, seharusnya harus lebih tegas kepada gembong narkoba. "Tidak boleh ada tempat di Indonesia yang boleh bebas dengan narkoba. Kita harus bertindak dengan tegas, kalau tidak indonesia bakal kehilangan satu generasi,'' kata Zulkifli, saat bertemu dengan anggota watimpres Hasyim Muzadi, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/3).
Hasyim Muzadi juga turut menyampaikan kekhawatirannya terkait maraknya kejahatan narkoba. Narkoba menurutnya, sudah mulai masuk ke pesantren. Bahkan karena ketidaktahuannya, ada beberepa kyai di pesantren yang mencoba narkoba.
"Modusnya mereka berpura-pura minta pak kyai mencoba obat biar sehat. Ternyata obat yang dimaksud adalah narkoba, sehingga malam harinya kyai tersebut tidak bisa tidur", kata Hasyim menambahkan.
Di daerah miskin, kata Hasyim perkembangan narkoba tumbuh dengan cepat. Meski masyarakat di sana tidak memiliki uang untuk membelinya.
Pada tahap awal, para pengedar itu memberikan dengan cuma-cuma. Lambat laun, karena ketergantungan, para pengedar itu meminta mereka untuk bergabung menjadi pengedar.