REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, mengajak masyarakat melihat secara jernih terkait temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI bahwa ada temuan perjalanan dinas fiktif oleh oknum anggota DPR.
Pertama, kata Hidayat, BPK mengatakan semua itu masih dugaan. Kedua, masalah tersebut harus diteliti lebih lanjut lagi apakah benar ada penggelapan atau rekayasa dan perlu penelusuran lebih jauh perjalanan dinas tersebut atau bisa saja perjalanan dinas itu belum dilaporkan pertanggungjawabannya.
“Kata kuncinya sebenarnya adalah bahwa pernyataan BPK tersebut belum official dan Ketua BPK sendiri menyatakan bahwa itu baru perkiraan, bukan sesuatu yang bersifat final dan kemudian dipahami bahwa sudah terjadi perampokan uang negara,'' katanya.
''Semua memang harus dilakukan pembuktian dahulu,” kata Hidayat usai menerima kunjungan Dubes Turki di Ruang Kerjanya, Jakarta, Jumat (13/5).
Tapi, lanjut politisi senior PKS ini, kejadian ini adalah sebuah warning buat anggota-anggota Dewan agar melakukan reses sebagaimana mestinya dan harus hati-hati sekali. Ada laporan lengkap serta harus menaati ketentuan reses dan ketentuan-ketentuan di seputar itu.