Monday, 21 Jumadil Akhir 1446 / 23 December 2024

Monday, 21 Jumadil Akhir 1446 / 23 December 2024

Rutan Pondok Bambu Kelebihan Kapasitas

Jumat 27 May 2016 15:00 WIB

Rep: Wisnu Aji Prasetiyo/ Red: Dwi Murdaningsih

Zulkifli Hasan.

Zulkifli Hasan.

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejahatan penyalahgunaan narkoba tidak boleh ditoleransi. Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan seluruh lapisan masyarakat harus terlibat perang terhadap penyalah gunaan narkoba. Mulai dari masyarakat umum, pemuka agama, generasi muda, semua harus terlibat melawan peredaran narkoba.   

Sebab, kejahatan penyalahgunaan narkoba sudah sangat membahayakan. Kalau tidak segera ditindak, bisa-bisa Indonesia akan kehilangan satu generasinya karena menjadi korban kejahatan narkoba.

 

Pernyataan itu disampaikan Ketua MPR RI Zulifli Hasan, saat berkunjung ke  Rumah tahanan negara Kl as IIA Pondok Bambu Jakarta Timur, Jumat (27/5). Zulkifli datang untuk mengikuti Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan work shop Ibu Cerdas Ibu Hebat Generasi Berkualitas.

Pada kesempatan tersebut Zulkifli juga menyampaikan kekhawatirannya terkait kondisi rutan. Saat ini  rutan Pondok Bambu mengalami over kapasitas. Pondok Bambu dihuni 941 napi dari kapasitas yang sesungguhnya 619 orang. Dan dari jumlah tersebut, mayoritas penghuni merupakan narapidana kasus narkoba.

Zulkifli melakukan kunjungan ke berbagai tempat yang ada di rutan. Antara lain, lokasi latihan dan pembuatan barang kerajinan tangan, salon, hingga tata boga. Selain itu, Zulkifli juga berkesempatan melihat langsung ke sel tahanan para narapidana.

Salah satu bahaya narkoba menurut Zulkifli bisa dilihat di rutan Pondok Bambu. Para korban narkoba, membuat rutan Pondok Bambu kelebihan kapasitas.

"Setiap hari ada 120  korban narkoba  dikirim ke rutan. Sedang yang keluar hanya beberapa orang saja," kata Zulkifli menambahkan.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler