REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika melalui outbond merupakan salah satu metode MPR untuk melakukan internalisasi nilai-nilai kebangsaan. Anggota MPR dari Fraksi PKB, M Lukman Edy, mengatakan MPR menganggap mahasiswa adalah komponen penting bangsa bahkan MPR mengakui bahwa mahasiswa berperan banyak dalam momentum perubahan kebangsaan.
"Tapi Alhamdulillah kita masih melihat beberapa perubahan momentum kebangsaan yang dipelopori mahasiswa masih di dalam koridor nilai kebangsaan Pancasila dan UUD NRI tahun 1945," ujarnya.
Pria asal Riau itu mengatakan adanya upaya untuk merongrong ideologi kebangsaan perlu diantisipasi sejak awal. Oleh sebab itu internalisasi nilai-nilai kebangsaan seperti lewat outbond ini perlu dilakukan secara masif di kalangan mahasiswa."Ini kegiatan penting dilaksanakan," ujarnya.
Outbond semacam ini juga diberikan untuk kalangan lain seperti jambore di Pramuka dan bela negara di Menwa. Outbond merupakan metode paling menarik dari hasil survei. Diakuinya, mungkin secara subtansial tidak mendalam dibanding dengan seminar, FGD, dan TOT tetapi pemaknaan nilai-nilai kebangsaan, membangun kebersaaman, lebih kental lewat metode outbond.
Dia berharap selepas MPR melakukan kegiatan outbond, peserta bisa menularkan pemahaman nilai kebangsaan kepada teman-temannya. "Begitu selesai mengikuti outbond mereka diharapkan membentuk komunitas dan diharapkan menularkan virus positif pada yang lain," harapnya.
Selain membentuk komunitas, yang paling praktis bagi peserta untuk bisa menebarkan virus positif adalah melalui sosial media. Sebab, karena kampanye lewat sosmed paling efektif dibanding forum yang lain yang terlalu sulit untuk dilakukan oleh mahasiswa.