REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan, setelah 18 tahun bangsa Indonesia berada dalam era reformasi, banyak kemajuan yang sudah didapat, seperti otonomi daerah yang luas dan kebebasan berpendapat bagi masyarakat. Meski mengalami kemajuan, namun dia menyebut ada dua hal yang mengancam keutuhan bangsa Indonesia dalam era reformasi.
Pertama, pudarnya nilai-nilai luhur. Ancaman kedua, kesenjangan sosial yang semakin lebar, baik antarindividu maupun antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.
"Orang hafal Pancasila tetapi perilakunya jauh dari dasar negara itu. Kedua hal ini harus dibenahi," kata Zulkifli, saat memberi kuliah umum, di Universitas Diponegoro, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (28/9).
Untuk itu, Zulkifli mengajak seluruh rakyat untuk kembali kepada Empat Konsensus Kebangsaan untuk membangun karakter bangsa. Empat konsensus itulah, yang menurutnya sedang disosialisasikan MPR. Hanya saja, dalam siaran persnya kepada Republika.co.id, ia menegaskan, mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, bukan hanya tugas MPR namun juga tugas pemerintah dan perguruan tinggi.
"Kalau hanya dikerjakan MPR tidak akan maksimal. Mari kita bangun karakter bangsa," tambahnya.
Ia menambahkan, bila nilai-nilai luhur tadi tegak, maka tujuan bangsa Indonesia seperti tertuang dalam Pembukaan UUD, keadilan sosial bagi semua, akan tercapai.