REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan menyatakan, demokrasi politik harus seiring sejalan dengan demokrasi ekonomi. Kalau tidak sejalan, katanya, pasti tidak akan tercapai kesejahteraan bagi semuanya.
Pernyataan itu disampaikan Zulkifli dalam kuliah umum di depan ratusan mahasiswa Universitas Diponegoro, Rabu (28/9). Kuliah umum tersebut mengangkat tema 'Membangun Sistem Politik yang Beradab dengan Landasan Empat Konsensus Kebangsaan Untuk Indonesia yang Maju dan Bermartabat'. Hadir dalam acara ini Rektor Universitas Diponegoro Yos Johan Utama, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Redyanto Noor.
Dia mengungkapkan, saat ini nilai-nilai keindonesiaan mulai memudar di masyarakat. Karena itu pula, tercipta kesenjangan sosial yang tinggi. Salah satu faktor penyebab lunturnya nilai-nilai budaya lantaran terjadi 'perselingkuhan' dalam kehidupan demokrasi, di mana kedaulatan rakyat ditukar dengan materi untuk memeroleh kekuasaan.
"Inilah yang melahirkan kesenjangan yang harus kita luruskan," ujarnya.
Kondisi seperti ini, kata Zulkifli, dapat diubah oleh generasi penerus bangsa yang memiliki cita-cita mulia. Tentu saja harus sejalan dengan empat konsensus bangsa, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
Karena itu dia mengingatkan, sebuah bangsa akan maju apabila berdaulat. Sehebat apapun ilmu dan teknologi, yang menentukan bangsa ini akan besar dan maju adalah budaya. ''Jadi bangsa Indonesia akan maju atau tidak, terpulang kepada budaya masyarakatnya," tutup Zulkifli dalam siaran persnya.