REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- MPR menggelar wayang kulit di tempat kelahiran RA. Kartini Desa Pelemkerep, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.Di desa ini juga tempat rumah keluarga besar Kartini dan lokasi kantor ayah Kartini sebagai Wedana dahulu.
Pagelaran yang mengambil lakon 'Semar Mbangun Khayangan' yang dibawakan dalang Ki Joko Mbeling ini selain dihadiri beberapa anggota MPR RI antara lain, Bowo Sidik Pangarso dari Fraksi Golkar, Daryatmo dari Fraksi PDIP, Martri Agoeng dari Fraksi PKS, Abdul Wahid dari Fraksi Gerindra dan Anang Prihantoro dari Kelompok DPD, juga dihadiri forkopimda Kabupaten Jepara dan ratusan masyarakat sekitar.
Anggota MPR Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso, sangat mengapresiasi kerjasama Pemkab Jepara, Kecamatan Mayong dan rakyat Mayong atas respon yang sedemikian besar dalam pagelaran wayang kulit semalam suntuk tersebut.
Bowo juga mengungkapkan soal permasalahan terancamnya situs budaya sejarah rumah kelahiran pahlawan nasional RA.Kartini. Ia mengaku, saat mendengar situs bersejarah tersebut terancam hilang atau dibongkar karena dikuasai pihak ketiga atau pribadi bukan atas penguasaan negara.
"Ini sangat luar biasa, begitulah pentingnya MPR melakukan sosialisasi ke daerah-daerah agar MPR mengetahui keadaan rakyat dan permasalahannya. Dengan prinsip Pancasila, salah satunya kegotong -royongan kita akan berusaha agar situs budaya itu dikuasai negara," kata Bowo, di Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (5/11) malam.
Berbicara soal wayang kulit, Bowo menegaskan itu adalah budaya asli daerah dan kekayaan bangsa Indonesia yang wajib dijaga kelestariannya. Pagelaran budaya wayang kulit juga sebuah media efektif dalam penyampaian nilai-nilai luhur bangsa seperti yang terdapat dalam Empat Pilar MPR RI.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bagian Pemberitaan, Hulembaga dan Layanan Informasi Biro Humas Sekretariat Jenderal MPR RI Rharas Esthining Palupi mengatakan, pagelaran wayang kulit Empat Pilar MPR semalam suntuk tersebut adalah salah satu metode Sosialisasi Empat Pilar MPR RI melalui budaya daerah.
Menurutnya, budaya daerah seperti wayang kulit harus dijunjung tinggi. Apalagi, lokasi pagelaran ini tepat berada di situs budaya sejarah pahlawan nasiional RA.Kartini. "Jadi sekalian lebih memperkenalkan situs budaya itu ke seluruh Indonesia. Kami harap masyarakat menikmati pagelaran dan bisa menangkap serta memahami pesan empat pilar yang disampaikan," ujarnya.