REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, bertemu dengan delegasi Turki yang membawa misi untuk menjalin kerja sama dengan berbagai negara dalam dunia pendidikan. Sebelum datang ke Indonesia, Turki mengunjungi Australia.
Delegasi Turki tersebut ingin agar pendidikan yang dijalankan mampu mencetak manusia yang moderat dan jauh dari nilai kekerasan. Hidayat berharap, kedatangan delegasi Turki itu bukan yang pertama dan terakhir. Ia menjelaskan, parlemen di Indonesia sangat unik, yaitu memiliki tiga kamar, MPR, DPR, dan DPD.
Hidayat juga menjelaskan tugas-tugas lembaganya seperti melakukan amandemen UUD, melantik Presiden dan Wakil Presiden, memakzulkan Presiden, dan melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR. Ia menyatakan, Indonesia tidak hanya sebagai negara yang mayoritas penduduknya Muslim, namun juga memiliki banyak lembaga pendidikan, baik yang umum maupun yang agama.
Ia memaparkan, alumni sekolah pendidikan Indonesia banyak yang melanjutkan pendidikan di negara Timur Tengah, Turki, dan negara lainnya. "Kami siap melakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan Anda. Kami terbuka dalam kerja sama," tegasnya.