REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta percaya, harga semen di wilayah Provinsi Papua akan segera turun. Meskipun penurunan harganya tidak serta merta seperti di wilayah Jawa, hingga mencapai sebesar Rp 60 ribu/sak. Namun masyarakat Papua akan segera menikmati harga baru dan tidak semahal saat ini yang mencapai Rp 800 ribu-Rp 1 juta/sak.
''Akan lebih murah lagi kalau disana ada pabrik semen seperti di Papua Barat. Jadi rahasia menurunkan harga semen adalah keberadaan pabrik semen dan sarana jalan yang memadai," ucap pria yang akrab disapa Oso tersebut, dalam sosialisasi Empat Pilar MPR RI, di Padang Sumatera Barat pada Kamis (22/12).
Tingginya harga semen di Papua, lanjut Oso, disebabkan persoalan infrastruktur yang memang sangat sulit. Akibatnya, masyarakat hanya bisa mendapatkan semen, jika berani menebus dengan harga tinggi.
Saat ini, pemerintah tengah membangun infrastruktur jalan di Papua. Diharapkan proyek pembangunan jalan itu bisa segera selesai. Sehingga, membantu proses perdagangan semen agar bisa sampai ditangan masyarakat dengan harga yang lebih murah dibanding saat ini.
Sebelumnya, saat meresmikan gedung sekretariat DPP Partai Hanura pada Rabu (21/12), Presiden Joko Widodo berkeinginan menekan harga semen di Papua, agar sama seperti daerah lain. Saat itu Presiden yakin, rencana tersebut akan berhasil, sebagaimana keberhasilan pemerintah menekan harga BBM di Papua, sehingga sama seperti di wilayah lainnya di Indonesia.