REPUBLIKA.CO.ID, PURWEREJO -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengingatkan, bangsa Indonesia saat ini menghadapi tantangan yang sangat besar. Namun, tantangan yang paling besar adalah tantangan dari dalam negeri.
Sejak reformasi bergulir hingga sekarang, tantangan yang paling berat antara lain soal kesenjangan yang makin melebar, dimana yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. Selain itu, nilai-nilai kebangsaan yang semakin lama makin memudar.
Menurut Zulkifli, kesenjangan sosial yang terlalu jauh sangat berbahaya. Kesenjangan sosial juga menjadi penyebab sebagian pihak berpikir keras radikal dan mudah melakukan aksi teror. ''Pancasila adalah benteng rakyat Indonesia mencegah hal itu terjadi,'' kata Zulkifli, dalam sosialisasi Empat Pilar, di Universitas Muhammadiyah Purworejo, Purworejo, Senin (26/12).
Zulkifli menilai, Pancasila sangat berfungsi sebagai benteng jika dipahami sekaligus direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya berkeadilan sosial, jika rasa adil dirasakan seluruh rakyat, maka potensi radikalisme tidak akan mudah masuk.
Ia menyatakan, Pancasila sebenarnya sangat mudah dan sangat logis dilaksanakan. Contohnya, sekolah Muhammadiyah di Papua tidak membeda-bedakan anak untuk bisa bersekolah di sana. Apakah agama Islam atau non Islam semuanya bisa bersekolah.
Zulkifli menambahkan, konflik terjadi karena selain kesenjangan sosial, masing-masing hanya melihat perbedaan bukannya persamaan. Mempermasalahkan perbedaan akan mengakibatkan kebencian dan pertengkaran. ''Sekarang, bangsa ini harus melupakan perbedaan. Perbedaan adalah sunatullah dan memang merupakan kekayaan bangsa,'' ujar dia.