Tuesday, 24 Jumadil Awwal 1446 / 26 November 2024

Tuesday, 24 Jumadil Awwal 1446 / 26 November 2024

Ketua MPR: Politik dan Agama Harus Berjalan Beriringan

Selasa 02 May 2017 13:46 WIB

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus Yulianto

Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan

Foto: Dok: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia bukanlah negara Islam. Namun, dalam praktiknya, agama menjadi sumber moral dalam penyelenggaraan negara termasuk dalam politik, terutama agama Islam. Maka dari itu, kehidupan berpolitik di Tanah Air tidak bisa dipisahkan dengan agama.

"Salah satu buktinya, adanya sila pertama dalam Pancasila," kata Ketua Umum Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan, Selasa (2/5).

Di Indonesia politik dan agama tidak bisa dipisahkan. Karena, agama itu menjadi sumber moral bagi penyelenggara negara. Menurut politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu, dalam acara Seminar Nasional Kebangsaan Gerakan Muballigh Bela Negara dan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, meski politik jalan beriringan dengan agama, tapi Indonesia bukanlah negara agama.

Sebab, dalam penyelenggaraanya, Indonesia tetap harus memegang teguh Pancasila sebagai dasar negara. Zulkifli beralasan, apabila agama dipisahkan maka Indonesia akan sangat sekuler. Hal itu, disebut Zulkifli, sebagai bentuk pengkhianatan kepada para pendiri bangsa yang menghendaki politik dan agama berdampingan.

Maka dari itu, dia meminta, bantuan kepada para mubaligh untuk mendakwahkan Empat Pilar MPR RI kepada para jamaahnya. Apalagi nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar tersebut juga sudah ada dalam nilai-nilai keislaman. Zulkifli percaya, apabila bangsa Indonesia benar-benar mengaplikasikan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI ke dalam kehidupannya. niscaya Indonesia akan maju dan mengungguli negara-negara lain.

“Kalau MPR RI sendirian menyosialisasikan Empat Pilar mustahil tercapai tujuannya. Maka dari itu, kami harus bekerja sama, termasuk dengan para mubalig,” ujar Zulkifli Hasan.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler