REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid meminta mahasiswa Islam menjadi garda terdepan dalam penyelamatan bangsa. Menurut Hidayat, mahasiswa Islam juga harus membuktikan bahwa Islam sebagai agama yang toleran kepada bangsa Indonesia.
Hidayat mengungkapkan demikian, lantaran belakangan ini, umat Islam kerap disudutkan sebagai umat yang intoleran sehingga kemudian muncul efek Islamfobia di tengah masyarakat. "Saya kira mahasiswa Islam harus berada di garda terdepan untuk membuktikan bahwa tidak benar islamofobia itu," katanya saat menerima audiensi Pengurus DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta di ruangan kerjanya lantai 9 Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (8/5).
Menurut Hidayat, mahasiswa Islam bisa menampilkan Islam sebenarnya, bukan seperti yang dituduhkan selama ini Islam dekat dengan radikalisme. Karena itu, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS tersebut menitipkan pesan kepada para mahasiswa Islam untuk tidak ragu melanjutkan aktivitas keislamannya di dunia intelektual.
"Saya berharap rekan-rekan yang memang legal yang memang eksis jangan ragu untuk melakukan aktivitas di kampus. Buktikan organisasi Islam dan mahasiswa Islam di kampus itu sudah dari dulu. Bahwa itu bukan radikalisme," kata Hidayat.
Karena itu, mahasiswa sebagai kalangan intelektual harus mampu melanjutkan perjuangan menyelamatkan NKRI dari kelompok separatisme, antiagama, dan liberalisme yang ia sebut menyusup dalam isu radikalisme. "Soal penolakan radikalisme, banyak disusupi dengan separatisme, komunisme, liberalisme. Radikalisme mungkin hanya sebagai pengalihan isu antiagama liberalisme yang justru tidak sesuai dengan Pancasila," kata Hidayat.
Mahasiswa Islam, kata dia, jangan ragu maju ke depan menyelamatkan NKRI dari kelompok antiagama, menyelamatkan Pancasila dari separatisme dan dari antiagama. "Supaya buktikan Islamofobia itu salah, agar pejabat kita tahu bahwa itu adalah pengalihan isu saja," katanya.