REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Oesman Sapta merasa bangga melihat dan merasakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dalam perjalanannya, menunjukan organisasi yang memancarkan sikap kenegarawanan. Ia mengungkapkan itu di hadapan peserta Kongres PMII Tahun 2017 di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (16/5).
"Sebagai negarawan, PMII mempunyai komitmen yang kuat terhadap Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," ujar Oesman Sapta dalam keterangan pers diterima Republika.co.id.
Sikap dan komitmen kepada nilai-nilai luhur tadi menurut Oesman Sapta diungkapkan sendiri oleh PMII dalam Kongres 2017. Dengan demikian organisasi ini, kata dia, telah membuktikan diri setia pada Pancasila dan NKRI. Oesman Sapta yakin apa yang dinyatakan oleh PMII itu juga dimiliki oleh HMI, GMNI, GMKI, dan PMKRI. "Pada Kongres Tahun 2017, saya melihat PMII begitu hebat," paparnya.
Lebih lanjut ia memuji komitmen kebangsaan PMII yang bagus. "Saya berharap organisasi mahasiswa dan pemuda lainnya juga seperti itu," ucapnya.
Dalam Sosialiasi Empat Pilar MPR yang berlangsung di Aula Masjid Agung Palu, Komplek Asrama Haji Sulawesi Tengah, Oesman Sapta menyampaikan kepada anggota PMII dari seluruh Indonesia akan bahaya adu domba dan intervensi asing dalam berbagai hal, seperti ekonomi, moral, dan pertahanan. "Untuk itu perlu dikembangkan nilai-nilai Empat Pilar MPR," tegasnya.
Ketika ditanya soal Kongres PMII, Oesman Sapta mengatakan sebaiknya tidak perlu intervensi dari kelompok manapun. "Jangan campuri urusan PMII," ujarnya. Dirinya yakin PMII mempunyai sistem kaderisasi yang bagus. "Sistemnya sudah ada dan mereka sudah berpengalaman," ujarnya.