REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Mahyudin, menerima kehadiran Duta Besar Cile untuk Indonesia Gonzalo Mendoza di Lt.9, Gedung Nusantara III, Kompleks Gedung MPR, Jakarta, Jumat (16/6). Dalam kesempatan itu Mahyudin menyatakan, Indonesia- Cile bisa meningkatkan hubungan kerja sama dalam segala bidang.
“Terima kasih kepada Yang Mulia Duta Besar yang telah datang ke gedung MPR,” ujar Mahyudin.
Mahyudin menyatakan perlunya peningkatan hubungan kedua negara, Indonesia-Cile, dalam bidang politik, ekonomi, pertanian, demokrasi, dan lain sebagainya. Dalam soal politik, diungkapkan saat ini di Indonesia terjadi hal yang sangat krusial, yakni soal pembahasan Rancangan Undang-Undang Tentang Pemilu, terutama mengenai president threshold. Menurut Mahyudin, bila pembahasan mengalami kebuntuan maka nantinya akan diambil jalan lewat voting.
“Ketika voting maka kehadiran anggota DPR wajib ada untuk memberi suara,” ujarnya.
Terkait hal tersebut maka antara Cile dan Indonesia perlu memperluas jalinan kerja sama terutama antarparlemen. Menurutnya, kedua negara bisa bertukar informasi, apalagi Cile negara makmur di Amerika Selatan.
Mahyudin menginginkan kedua negara juga meningkatkan hubungan dagang. Ia berharap ada semacam kamar dagang yang mengurusi masalah perdagangan kedua negara.
“Kerja sama kedua negara penting untuk meningkatkan perekonomian,” ujarnya. Apalagi, ada kerja sama kawasan Selatan-Selatan.
Kepada Gonzalo, Mahyudin memaparkan bahwa MPR mempunyai tugas menyosialisasikan Empat Pilar MPR, Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Keempat pilar tersebut harus diberikan kepada seluruh warga negara Indonesia di manapun tempatnya. Termasuk warga negara Indonesia yang berada di Cile pun, menurutnya, berhak untuk mendapat sosialisasi.
Dengan melaksanakan Empat Pilar, diharapkan masyarakat akan menjadi lebih baik. “Bila melaksanakan Empat Pilar maka tak akan membuat masalah termasuk warga yang berada di luar negeri,” ujarnya.
Gonzalo mengucapkan terima kasih bisa bertemu dengan Mahyudin. Dikatakan negerinya makmur, seperti yang dikatakan Mahyudin, itu berkat perjuangan yang sangat panjang bahkan negaranya pernah juga dipimpin oleh seorang diktator.
Meningkatkan hubungan dalam segala bidang disambut dengan baik oleh Ganzalo. Di negaranya, pada Oktober akan diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu). Disebut, jumlah anggota parlemen di sana akan ditambah. Dalam soal perdagangan, diungkapkan sudah ada kamar yang mengurusi peningkatan hubungan dagang. Selama bertugas di Indonesia, Ganzalo mengatakan pernah bertemu dengan Menteri Pertanian.
“Kami ingin menerapkan standard halal,” ujarnya.
Gonzalo mengharapkan Indonesia-Cile bisa saling mengisi dan memenuhi kebutuhan. Menurutnya, ia akan mencari barang dan harga yang terbaik. Selanjutnya Gonzalo menyatakan siap membantu kelancaran hubungan kedua negara.