REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan menilai pemerintah perlu melibatkan mahasiswa dalam upaya menangkal kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) masuk ke Indonesia. Dia mengingatkan penting untuk mewapadai ISIS, tapi tidak boleh berlebihan
"Tidak ada kejadian penting di Republik ini tanpa peran dari mahasiswa. Mahasiswa ini agen perubahan, jadi penting melibatkan mereka dalam mencegah ISIS," ujar Zulkifli di Talang Padang, Lampung, Sabtu (17/6).
Menurut dia, pemerintah perlu menekankan bahaya ISIS kepada mahasiswa, dengan menggugah pengetahuan mereka terkait kerugian yang akan diderita masyarakat jika kelompok radikal tersebut masuk ke Tanah Air. Zulkifli juga mengatakan pentingnya penanaman nilai-nilai luhur Pancasila dalam kegiatan belajar mengajar mahasiswa, sehingga mereka mengerti pentingnya persatuan bangsa dan menolak masuknya ajaran radikal dan terorisme.
"Bahaya ISIS harus digaungkan terutama di kampus-kampus agar mahasiswa paham. Setelah mengerti, mereka bisa membantu untuk membangun karakter bangsa. Jadi ini penting," ujar dia.
Terkait dengan banyaknya aksi teror yang diklaim oleh ISIS beberapa waktu ini, Zulkifli meminta pemerintah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap daerah-daerah yang berpeluang menjadi pintu masuk kelompok radikal tersebut.
"Waspada harus, tapi jangan juga berlebihan, nanti orang menjadi takut," tutur dia.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyebutkan terdapat 16 wilayah di Indonesia yang terdeteksi sel-sel tidur ISIS.
Oleh karena itu, menurut dia, pemerintah harus segera mengambil langkah komprehensif bersama seluruh komponen bangsa untuk mencegah pergerakan ISIS di Tanah Air.
"Di Indonesia ada sekitar 16 tempat yang terdeteksi sebagai sel-sel tidur ISIS, mereka sudah ada dan membaur bersama kita, tidak bisa dibedakan, jika tidak segera ditutup pelarian ISIS ke Indonesia maka sangat berbahaya," kata Nurmantyo.