Tuesday, 21 Rabiul Awwal 1446 / 24 September 2024

Tuesday, 21 Rabiul Awwal 1446 / 24 September 2024

Wirausaha Bisa Kurangi Kesenjangan Ekonomi

Rabu 12 Jul 2017 18:13 WIB

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dwi Murdaningsih

 Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membuka Simposium Nasional di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/7).

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membuka Simposium Nasional di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/7).

Foto: Republika/ Yasin Habibi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menjadi pembicara kunci sekaligus membuka Simposium Nasional MPR RI (Lembaga Kajian) di Gedung Nusantara IV, Rabu (12/7). Simposium bertajuk 'Sistem Pembangunan Nasional Untuk Mewujudkan Kesejahteraan Sosial Berdasarkan UUD 1945', ini membahas hasil kajian praktik ekonomi nasional selama ini.

Wapres yang akrab disapa JK ini mengungkapkan simposium ini mengingatkan kembali tujuan ekonomi negara. Apa yang sudah, atau belum dilakukan serta apa yang akan dikoreksi, demi mencapai tujuan masyarakat adil dan makmur. Wapres menyarankan agar Indonesia kembali ke tujuan ekonomi yakni, meminimalkan kesenjangan dan memberi semangat wirausaha (entrepreneurship) kepada masyarakat dan para generasi muda.

JK menjelaskan perekonomian dunia kini telah banyak berubah. Dulu, negara menganut paham kapitalisme dan sosialisme. Dan banyak negara menganut cara berbeda demi kemajuan negaranya. Saat ini sistem itu justru simpang siur.

Amerika Serikat (AS) yang dulu menganut paham kapitalisme kini presidennya cenderung proteksionisme yang menjadi ciri negara sosialis. Kebijakan ekonomi AS kini memperketat perdagangan antar negara melalui cara seperti tarif barang impor, atau batas kuota.