Thursday, 17 Jumadil Akhir 1446 / 19 December 2024

Thursday, 17 Jumadil Akhir 1446 / 19 December 2024

'Keberagaman Bukan Halangan, Melainkan Sumber Kekuatan'

Jumat 18 Aug 2017 12:02 WIB

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Qommarria Rostanti

Ketua MPR Zulkifli Hasan

Ketua MPR Zulkifli Hasan

Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, kembali mengingatkan pentingnya mengawal konstitusi untuk tetap menjadi panduan bernegara. Pasalnya, konstitusi merupakan konsensus seluruh warga negara yang merangkum kehendak dan cita bernegara untuk diwujudkan di masa yang akan datang.

Menurut Zulkifli, saat ini banyak tantangan dan persoalan yang berpotensi dapat menghambat tercapainya kehendak dan cita bernegara tersebut. "Oleh karena itu nilai-nilai konstitusi yang dirumuskan oleh para pendiri negara harus dapat dipahami dan dilaksanakan. Gagasan dan ide konstruktif untuk melaksanakan nilai-nilai konstitusi haruslah melibatkan seluruh warga negara tanpa kecuali," ujar Zulkifli dalam acara Peringatan Hari Konstitusi dan grand final Lomba Cerdas Cermat Pilar MPR, Jumat (18/8) di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan konstitusi secara alamiah akan terus berkembang sesuai dengan dinamika dan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, konstitusi yang ada dapat terus menyesuaikan dengan tuntutan jaman, terutama dalam hal menghadapi tantangan dan hambatan dalam kehidupan bernegara.

Dia menilai, tantangan utama bangsa Indonesia sekarang ini bukanlah adanya gejala kuat untuk mengubah dasar negara atau bentuk negara seperti yang pernah terjadi dalam sejarah kehidupan berbangsa di Indonesia. Namun bagaimana menjaga kemajemukan sekaligus meneguhkan kemandirian bangsa. "Untuk itu perlu ada kesadaran dan komitmen seluruh bangsa untuk menghormati kemajemukan bangsa Indonesia dan merawat Kebinekaan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata dia.

Menurut Zulkifli, memperingati lahirnya konstitusi dan menjadikan momentum untuk menjaga kebinekaan cukup penting. Kondisi masyarakat Indonesia yang beragam, kata dia, tetap tidak menghilangkan kewajiban untuk saling menghormati, dan saling menghargai. "Keragaman itu bukan halangan tetapi sumber dari kreatifitas, sumber segala budaya nasional, sumber kekuatan. Ini harus kita peringati terus agar tujuan berbangsa indonesia kita lurus ya. Tidak lagi menjadi perdebatan yang tidak bermakna atau membuat gaduh atau membuat kita silang sengketa," ujarnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler