Wednesday, 4 Jumadil Awwal 1446 / 06 November 2024

Wednesday, 4 Jumadil Awwal 1446 / 06 November 2024

Sosialisasi Empat Pilar MPR Dilakukan di Masjid Kampus UM

Sabtu 28 Oct 2017 17:19 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Foto: mpr

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sekitar 1.500 orang mahasiswa menghadiri sosialiasi empat pilar RI di Masjid Al Hikmah Universitas Negeri Malang (UM) pada Sabtu (28/10). Wakil Rektor III Syamsul Hadi menyampaikan bahwa suatu kehormatan bagi sivitas akademika UM atas kehadiran Ketua MPR RI di UM.

"Semoga kesempatan langkah ini bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa yang hadir untuk dapat berdialog dan bertukar pikiran dengan beliau (Ketua MPR RI)," kata dia di Masjid Al Hikmah UM Malang, Sabtu (28/10).

Syamsul juga menilai, sosialiasi empat pilar kali ini terasa berbeda pada umumnya.Sosialisasi yang diselengarakan di sebuah masjid ini menjadi lebih istimewa. Terlebih lagi bertepatan pula dengan peringatan sumpah pemuda yang jatuh pada Sabtu (28/10).

Di waktu yang berdekatan, Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan dalam orasi kebangsaannya menyampaikan banyak hal pada generasi muda ini. Dalam hal ini terkait semangat dan motivasi masyarakat Indonesia untuk bersatu mempertahankan empat pilar kebangsaan itu.

Sebagai mahasiswa dan pemuda yang kelak menjadi agen perubahan haruslah memahami emapat pilar MPR RI, mulai dari Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai konstitusi Negara serta Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

Menurut Zulkifli, banyak tantangan kebangsaan yang harus dihadapi menurut TAP MPR No. VI Tahun 2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa. Beberapa di antaranya seperti masih lemahnya penghayatan dan pengamalan agama. Kemudian munculnya pemahaman terhadap ajaran agama yang keliru dan sempit. Selanjutnya, ihwal pengabaian terhadap kepentingan daerah serta timbulnya fanatisme kedaerahan.

Di sisi lain, saat ini juga masih banyak pihak yang kurang berkembang pemahaman dan penghargaannya atas kebhinekaan dan kemajemukan di Indonesia. Mereka juga kurang memiliki sikap teladan dalam sikap dan perilaku sebagian pimpinan dan tokoh bangsa. Menurut Zulkifili, semua itu jelas membuktikan tidak berjalannya penegakan hukum secara optimal.

Dengan adanya situasi demikian, Zulkifli mengingatkan mahasiswa harus bisa mengoptimalkan rasa syukurnya atas kesempatan dapat menempuh pendidikan. Dalam hal ini berkesempayan mengenyam pendidikan di salah satu universitas terbaik di Indonesia yaitu UM.

Zulkifli berharap mahasiswa dapat menjadi agen perubahan sehingga bisa memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat. "Dan juga membantu mempercepat proses demokrasi kepada masyarakat," kata dia.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler