Friday, 24 Rabiul Awwal 1446 / 27 September 2024

Friday, 24 Rabiul Awwal 1446 / 27 September 2024

HNW: Pembebasan Sandra di Papua adalah Wujud Cinta Negara

Sabtu 18 Nov 2017 09:22 WIB

Red: Gita Amanda

Hidayat Nur Wahid membuka Sosialisasi Empat Pilar MPR di Kota Batu, Malang, Jawa Timur.

Hidayat Nur Wahid membuka Sosialisasi Empat Pilar MPR di Kota Batu, Malang, Jawa Timur.

Foto: MPR RI

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Hidayat Nur Wahid menyampaikan apresiasi  kepada TNI dan Polri yang pada Jum’at (17/11), berhasil menyelamatkan  Papua dari kempok kriminal bersenjata. Hidayat Nur Wahid (HNW) menyampaikan hal itu ketika membuka kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan metode Pendidikan Bela Negara di lingkungan Resimen Mahasiswa se Provinsi Jawa Timur di Tumapel Room Singhasari Resort, Kota Wisata Batu Malang Jawa Timur, Jumat.

HNW menyatakan upaya TNI dan Polri tersebut merupakan wujud cinta negara. Cinta negara adalah untuk  memastikan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan ideologi Pancasila akan berkelanjutan, dengan beragam tantangan seperti radikalisme, terorisme, komunisme, liberalisme, termasuk sparatisme. Maka melalui jalur pendidikan anak-anak muda akan mudah dikoreksi. Artinya, ketika anak-anak muda mempunyai semangat  yang sangat kuat untuk membela negara, maka kepada mereka diberi pemahaman yang baik tentang Negara Indonesia.

Lebih lanjut Ketua MPR periode 2004-20119 ini menyatakan, MPR melakukan sosialisasi Empat Pilar menjadi bagian kontribusi MPR untuk menjaga Indonesia dari beragam ancaman. Melalui siaran persnya, HNW berharap generasi muda ini memiliki peran besar. Sebab mereka menjadi mayoritas di Indonesia, dan mereka juga akan melanjutkan kepemimpinan di Indonesia. “Jadi, tentunya mereka harus mempersiapkan diri, salah satu caranya melalui pemahaman yang baik dan benar tentang Pancasila,” ujar Hidayat Nur Wahid.

Oleh karena itu, menurut Hidayat Nur Wahid, kesadaran Bela Negara ini penting untuk ditanamkan sebagai landasan sikap dan perilaku bangsa Indonesia, untuk membangun daya tangkal bangsa dalam menghadapi kompleksitas dinamika ancaman, sekaligus untuk mewujudkan pertahanan dan ketahanan nasional. Dan, masa depan yang lebih baik akan terwujud apabila memiliki landasan ideologi, konstitusional, dan komitmen kebangsaan yang kuat, dan menghargai kebhinnekaan.