Friday, 1 Rabiul Akhir 1446 / 04 October 2024

Friday, 1 Rabiul Akhir 1446 / 04 October 2024

Sesjen MPR: Perbatasan Harus Jadi Prioritas Pembangunan

Sabtu 18 Nov 2017 10:51 WIB

Red: Gita Amanda

Sesjen MPR Ma'ruf Cahyono.

Sesjen MPR Ma'ruf Cahyono.

Foto: MPR RI

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PINANG -- Sekretaris Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Ma'ruf Cahyonomenggelar press gathering di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau pada Jumat (17/11). Dalam kesempatan tersebut ia menyatakan bahwa wilayah perbatasan harus menjadi prioritas pembangunan.

Melalui siaran persnya, Ma'ruf Cahyono mengatakan Tanjung Pinang memiliki sumber daya alam yang layak dipublikasikan ke seluruh Indonesia. "Dengan mengenalkan sumber daya alam di wilayah perbatasan akan memunculkan rasa bangga kepada Indonesia," ujarnya. Bila rasa bangga kepada Indonesia ada maka hal yang demikian akan melahirkan nasionalisme.

Untuk itulah 90 wartawan dari Jakarta dibawa ke Tanjung Pinang untuk melihat banyak hal terkait potensi wisata yang bisa menjadi wisata unggulan di Indonesia. "Potensi wisata yang ada kelak akan meningkatkan apresiasi negara lain pada Indonesia," harap Ma'ruf Cahyono.

Hadirnya wartawan ke Tanjung Pinang juga dalam rangka melihat wilayah perbatasan. Daerah perbatasan, menurut Ma'ruf Cahyono, harus menjadi prioritas pembangunan. "Tak hanya aspek ekonomi yang menyangkut kebutuhan masyarakat namun juga aspek pembangunan ideologi," paparnya.

Sebagai daerah dengan posisi terdepan, daerah perbatasan diakui memiliki kerawanan dengan pengaruh ideologi asing. "Oleh karena itu masyarakat perbatasan perlu diberikan ketahanan ideologi," ujarnya.

Diberikan ketahanan ideologi supaya jangan sampai terpengaruh ideologi lain yang bisa melunturkan pemahaman ideologi Pancasila. Ketahanan ideologi penting, menurut Ma'ruf Cahyono, ini sebagai modal masyarakat perbatasan untuk bersaing dengan negara-negara tetangga.

"Dengan memiliki daya saing yang tinggi kita mampu menjaga diri dan kepribadian serta mampu berkompetisi. Kalau ideologi rapuh akan berpengaruh pada aspek lain," tambahnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler