REPUBLIKA.CO.ID, SUKADANA -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Oesman Sapta Odang menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar MPR di kampung halamannya, di Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, Rabu (14/3). Sosialisasi dihadiri 1.000 lebih peserta yang memadati Aula Bupati Kayong Utara.
Usai sosialisasi, Oesman Sapta menyebutkan Kayong Utara terdiri dari beragam suku namun bisa hidup berdampingan dan rukun. Oso, sapaan akrab Oesman Sapta, bangga dengan kerukunan di Kayong Utara.
"(Kerukunan) itulah yang membuat saya bangga. Dan ini harus menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya di Indonesia," katanya.
Menurut Oso, jika ada pihak-pihak yang mengganggu kerukunan di Kayong Utara maka pihak-pihak itu sudah membuat desain untuk membuat huru-hara di Kayong Utara. Tapi hati nurani masyarakat Kayong Utara menolak.
Oso di tengah masyarakat Kayong Utara.
"Mereka saling membantu. Itulah yang membuat saya rindu bertemu dan bersilaturahmi dengan mereka. Ini yang membuat saya bangga dengan Kayong Utara," kata Oso.
Oso menambahkan bahwa Sosalisasi Empat Pilar MPR sangat penting. Baik dilihat dari perspektif nasional, maupun keberagaman dan kepentingan umat. Oleh karena itu Empat Pilar MPR harus terus disoalisasikan.
Sosialisasi Empat Pilar MPR, lanjut Oso, adalah agar kita semua secara konsisten menjaga keseimbangan di antara kehidupan masyarakat. "Nilai-nilai yang ditanamkan adalah nilai Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya.
Sosialisasi Empat Pilar MPR di Sukadana diikuti para kepala desa, kepala sekolah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan dihadiri Bupati Kayong Utara Hildi Hamid serta menampilkan dua narasumber yaitu Gde Pasek Suardika dan Dr. Delis, Anggota MPR dari elemen Dewan Perwakilan Daerah (DPD).