REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan mendukung kegiatan Festival Budaya Nusantara yang diselenggarakan Keluarga Mahasiswa Sunan Gunung Djati (KMSGD) Jabodetabek. Festival budaya ini bisa meneguhkan jati diri bangsa.
"Suatu bangsa bisa maju dan berjaya kalau mempunyai nilai-nilai. Kita kaya dengan nilai budaya dan filosofi sehingga kita menjadi bangsa tangguh dan punya jati diri," kata Zulhasan, sapaan Zulkifli Hasan, dalam audiensi dengan KMGSD Jabodetabek di ruang kerja, Gedung Nusantara III Komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (16/3).
Zulhasan menambahkan dengan jatidiri itu maka seharusnya bangsa Indonesia tidak mudah terkontaminasi dengan budaya-budaya dari luar.
Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam audiensi dengan KMGSD Jabodetabek di ruang kerja, Gedung Nusantara III Komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (16/3).
Sebelumnya, Tomi mewakili KMSGD Jabodetabek mengungkapkan KMSGD akan mengadakan kegiatan Festival Budaya Nusantara. Kegiatan yang merupakan kegiatan rutin KMSGD setiap tahun itu akan berlangsung pada 6 Mei 2018 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Festival Budaya Nusantara tahun ini akan menampilkan 30 kesenian daerah.
Dalam rangkaian Festival Budaya Nusantara itu, KMSGD juga menggelar orasi kebudayaan. "Kita bekerjasama dengan MPR untuk orasi kebudayaan ini. Ketua MPR menjadi keynote speaker, sekaligus membuka festival ini," katanya.
Festival Budaya Nusantara dan orasi kebudayaan di Anjungan Jawa Barat TMII ini akan dihadiri1.200 peserta. Tokoh yang diundang di antaranya Rokhmin Dahuri, KH Said Aqil Siradj, dan para tokoh budaya Jawa Barat.
Keluarga Mahasiswa Sunan Gunung Djati (KMSGD) adalah organisasi yang didirikan pada tahun 1964 oleh Umar Wirahadikusumah dan H. Suparno. Kini Edi Suparno menjadi pembina organisasi yang menghimpun mahasiswa yang berasal dari Cirebon, Majalengka, dan sekitarnya.