Tuesday, 1 Jumadil Akhir 1446 / 03 December 2024

Tuesday, 1 Jumadil Akhir 1446 / 03 December 2024

Mahyudin: Pancasila Buah Pengorbanan Umat Islam

Ahad 15 Apr 2018 14:26 WIB

Red: Budi Raharjo

 Wakil Ketua MPR RI Mahyudin (kiri)

Wakil Ketua MPR RI Mahyudin (kiri)

Foto: Humas MPR
Pancasila buah keihklasan umat Islam yang mau mengalah, meski jumlahnya mayoritas

REPUBLIKA.CO.ID,PASURUAN -- Dihadapan ribuan warga Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, Wakil Ketua MPR RI Dr H Mahyudin, St MM menyatakan, Pancasila merupakan buah pengorbanan umat Islam bagi bangsa dan negara Indonesia. Karena sebelumnya, sila pertama Pancasila, itu berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya.

Tetapi, bunyi sila pertama itu ditentang masyarakat Indonesia timur. Mereka beralasan sila tersebut tidak sesuai dengan kondisi masyarakat di Indonesia timur. Dikhawatirkan, kalau dipertahanan, masyarakat Indonesia timur akan memisahkan diri dari Republik Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua MPR RI Mahyudin saat menghadiri perayaan Maulid akbar Nabi Besar Muhammad SAW, yang dilaksanakan Majelis Maulid Watta’lim Raudhatussalaf, Pasuruan, Jawa Timur. Acara berlangsung di sekretariat Majelis Maulid Watta’lim Raudhatussalaf Jl Hiu 273, Utara Masjid Agung Bendomungal, Bangil, Jawa Timur, Sabtu (14/4).

Ikut hadir pada acara tersebut pengasuh Majelis Maulid Watta’lim Raudhatussalaf Habib Umar Abdullah Ahssegaf, Maulana syekh Afeefuddin Abdul Qodir Jaelani beserta habaib dan ribuan anggota masyarakat.

Mendapati kondisi tersebut sejumlah alim ulama berkumpul, berpikir dan beristikhoroh, hingga akhirnya mereka mengalah, semata-mata demi keutuhan NKRI.

“Pancasila adalah buah keihklasan umat Islam, yang mau mengalah, meski jumlahnya mayoritas,” kata Mahyudin menambahkan.

Karena kemauan mengalah, itulah hingga kini bangsa Indonesia tetap memiliki Pancasila, yang mampu mengayomi seluruh agama yang diakui di Indonesia.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler