REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian mengklaim tahun depan produksi daging akan meningkat. Sebab, ada beberapa investor yang siap meningkatkan pembibitan sapi.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro menjelaskan, sampai saat ini setidaknya ada enam investor di sektor pembibitan sapi yang masuk secara bertahap. Empat diantaranya sudah mengantongi izin operasi.
"Keempat investor ini adalah PT Asia Beef, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Jhonlin Batu Mandiri, dan PT Citrabuana Inti Fajar. Sedangkan dua calon lainya masih mengurus perizinan," kata Syukur, Ahad (30/12).
Ia menjelaskan PT Asia Beef merupakan salah satu perusahaan dari Sumba Timur. Syukur menjelaskan, Asia Beef sudah mendapatkan suntikan dana dari Brazil. Sementara Astra Agro Lestari berlokasi di Waringin Barat, Kalimantan Tengah. PT Jhonlin Batu Mandiri berlokasi di Bombana, Sulawesi Tenggara dan Citrabuana Inti Fajar berlokasi di Riau.
"PT Jhonlin sudah jalan, sedangkan Citrabuana baru saja keluar izin lokasinya. Selanjutnya, Darussalam Enterprise akan mengintegrasikan antara sapi dengan tebu, dan Mayestik Firma Inti kemungkinan lokasinya di Timor Tengah Utara, NTT," katanya.
Syukur mengatakan, keenam perusahaan tersebut memiliki potensi dalam menyumbang tambahan produksi daging sapi hingga 128 ribu ton.
"Pada tahun ini saja produksi daging secara nasional mencapai 429 ribu ton dengan kebutuhan mencapai 662.000 ton. Artinya masih ada defisit sebesar 233 ribu ton," katanya.
Meskipun demikian, Syukur belum bisa memastikan kapan pasokan ini masuk ke pasar. Sebab, saat ini pemerintah tengah fokus pada rencana pembagian 15.000 ekor sapi indukan secara gratis. Pembagian dilakukan untuk mendorong program swasembada sapi pada 2022.
Syukur menambahkan, pembagian indukan itu merupakan bagian dari target pemerintah untuk memproduksi 33 juta ekor sapi potong. Masuknya enam investor ini kemungkinan besar akan menambah populasi bibit sapi secara signifikan.