REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai-nilai kebangsaan dan budaya penting untuk dimiliki setiap individu masyarakat Indonesia. Tanpa ruh nilai-nilai kebangsaan dan budaya di dalam diri, suatu bangsa tidak akan bisa berkembang.
"Di perbatasan kita lihat fenomena banyak orang yang ingin pindah menjadi warga negara lain, itu adalah fakor kebangsaan. Sementara faktor budaya kita bisa lihat banyak siswa yang mencoret baju seragam padahal banyak orang lain membutuhkan. Ini adalah contoh kehancuran budaya kita," ujar Direktur Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya Kemdikbud, Endjat Djaenuderadjat dalam keterangan tertulisnya pada ROL, Kamis (11/7).
Endjat mengungkapkan hal tersebut terkait dilaksanakannya program "Nonton Bareng Film Inspiratif" Kemendikbud RI di Pariaman, (1/7) lalu, dengan memutar film "Negeri 5 Menara" "Cita-citaku Setinggi Tanah" dan "Pengejar Angin".
Program "Nonton Bareng Film Inspiratif" merupakan bagian dari sosialisasi dan edukasi pengembangan nilai budaya dan pendidikan karakter bangsa yang dituangkan dalam 18 Nilai Karakter Bangsa menggunakan film sebagai media internalisasi nilai-nilai karakter bangsa melalui penciptaan tokoh-tokoh inspiratif dan jalan cerita yang terdapat dalam film.
"Itulah yang kami coba tanamkan lewat program ini, dan ini memerlukan waktu, proses dan tidak bisa instan," kata Endjat.
Ia mengatakan, perlu ratusan film inspiratif yang ditonton masyarakat Indonesia, perlu ribuan guru yang dapat menjadi inspirasi bagi anak didiknya dan perlu jutaan masyarakat Indonesia yang sadar dan bahu-membahu mendukung program semacam ini sehingga tercipta suatu masyarakat Indonesia yang maju, berbudaya dan memiliki rasa kebangsaan yang tinggi.
"Maka dari itu kita menargetkan peserta program ini adalah guru, anak didik dan para orang tua," kata Endjat.
Kota Pariaman sendiri menjadi kota ke 19 persinggahan kegiatan inspiratif dari Kemendikbud untuk periode Mei – Juli 2013. Kegiatan ini akan berlangsung kembali di bulan Agustus – September menuju 11 kota lainnya di seluruh Indonesia.