REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Manajemen Arema yang berlaga di ajang Liga Primer Indonesia memutuskan untuk meliburkan para pemainnya selama 1,5 bulan. Keputusan tim berjuluk "Singo Edan" meliburkan pemain karena sedang mengalami krisis finansial.
"Selain kompetisi yang juga libur selama Ramadhan, biaya untuk menggelar latihan juga tidak sedikit, sehingga lebih baik pemain diliburkan dulu, apalagi Arema masih punya cukup waktu untuk melakoni pertandingan terdekatnya menjamu Semen Padang di Stadion Gajayana 24 Agustus 2013," kata Manajer Arema Liga Primer Indonesia (LPI) Haris Fambudy di Malang, Kamis.
Ia menjelaskan kalau tetap menggelar latihan selama Ramadhan, manajemen harus mengeluarkan biaya operasional latihan minimal sebesar Rp 1 juta per hari untuk sewa lapangan, transportasi, dan akomodasi pemain serta pelatih.
Pemain, katanya, baru akan menjalani latihan kembali sebagai persiapan menjamu Semen Padang pada 15 Agustus 2013. Tim masih punya waktu selama sepekan untuk persiapan.
Meski libur cukup panjang, katanya, pelatih Abdurrahman Gurning meminta pemain untuk tetap menjaga kondisi kebugaran dan menjalani latihan sendiri agar saat berlatih kembali pada 15 Agustus 2013, pemain tidak sampai kelebihan berat badan dan kondisi fisiknya tetap prima.
Kalaupun ada pemain yang kelebihan berat badan saat berlatih kembali setelah libur panjang, kata Haris, manajemen tidak bisa berbuat apa-apa, termasuk memberikan sanksi tegas, karena manajemen juga belum bisa membayar hak pemain berupa gaji.
"Kami hanya bisa berharap para pemain bersikap profesional saja, artinya ketika diberikan libur panjang, mereka paham akan tanggung jawabnya sebagai pemain untuk menjaga kondisi fisiknya tanpa harus diminta," katanya.