Kamis 11 Jul 2013 15:40 WIB

Peredaran Buku Bahasa Indonesia 'Berbau Porno' Mulai Ditarik

Buku pelajaran yang diduga mengandung unsur porno
Foto: http://komitesdnpolisi4.blogspot.com
Buku pelajaran yang diduga mengandung unsur porno

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pihak sekolah SDN Polisi IV Kota Bogor telah menginstruksikan kepada wali murid kelas VI untuk mengembalikan buku paket Bahasa Indonesia yang telah dibeli pasca diketahui buku tersebut mengandung unsur porno atau vulgar.

"Kami sudah meminta orang tua untuk mengembalikan buku tersebut ke agen buku yang ada di Jalan Paledang," kata Wakil Kepala Sekolah SDN Polisi IV bagian Tata Usaha, Sutisna, saat ditemui di sekolah, Kamis.

Dari 170-an siswa kelas VI di sekolah tersebut, baru 26 orang tua murid yang membeli buku pelajaran tersebut dari agen. "Informasi yang saya dapat baru ada 26 orang tua murid yang membeli buku tersebut," katanya.

Sementara, suasana di CV Graphia Buana, Jalan Tumegung Wiradireja, Cimahpar, Kota Bogor, terlihat sepi. Hanya beberapa staf kantor yang terlihat beraktivitas.

Saat dikonfirmasi, staf CV Graphia Buana tidak satupun bersedia berkomentar. Seorang staf mengatakan untuk konfirmasi terkait buku media diminta menghubungi Dede Syamsul Anwar selaku Humas CV Graphia Buana.

Sementara itu, pihak agen penyalur buku di Jalan Paledang mengaku sudah tidak menjual lagi buku Bahasa Indonesia tersebut. Seorang petugasnya mengatakan buku tersebut sudah ditarik oleh pihak penerbit sejak kemarin. Pihaknya juga menerima buku yang dikembalikan oleh orang tua murid.

Salah satu staf CV Graphia Buana, Andi, menyebutkan pihak penerbit sudah menarik buku-buku tersebut. Pihaknya menerbitkan sekitar 5.000 buku Bahasa Indonesia. Buku sudah disalurkan sebagian ke dua agen di dua sekolah di SDN Polisi IV dan SDN Gunung Gede.

"Perusahaan sudah menarik semua buku. Kita juga menghimbau agar buku dikembalikan ke kios dan akan diganti uangnya," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement