REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat pendidikan, Arif Rahman, mengatakan guru harus cerdas dalam memilih materi yang akan diajarkan sehubungan dengan beredarnya buku paket pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas VI yang mengandung unsur pornografi.
"Materi pelajaran banyak bertebaran di mana-mana. Untuk itu, murid dan guru harus cerdas dalam memilih materi pelajaran," ujar Arif di Jakarta, Kamis.
Pernyataan Arif tersebut menyikapi beredarnya buku paket pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas VI yang mengandung unsur pornografi di SDN Polisi IV dan Gunung Gede, Bogor.
Buku terbitan CV Graphia Buana merupakan cetakan pertama Maret 2013 dengan judul "Aku Senang Belajar Bahasa Indonesia" untuk SD dan MI kelas VI.
Pada halaman 55-60, terdapat kisah cerita berjudul "Anak Gembala dan Induk Serigala". Namun, di dalamnya terdapat kutipan yang kalimat-kalimatnya vulgar.
Kalimat yang terdapat di dalam buku tersebut tidak layak dibaca oleh peserta didik karena dalam tulisan tersebut mengisahkan tentang pekerja seks.
Biasanya, menurut dia, buku-buku pelajaran yang digunakan sebelumnya sudah dibaca dahulu oleh Lembaga Perbukuan Nasional. Namun, masalahnya terkadang guru juga berinisiatif mencari sendiri buku pelajaran yang digunakan.
"Benteng terakhir dalam proses belajar-mengajar adalah guru. Sebelum diajarkan, biasanya guru membaca dahulu. Jika ada materi yang tidak sesuai atau tidak baik, bisa dicoret," tambah dia.