REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Tahun ini umat Muslim di Arab Saudi berpuasa selama 15 jam. Mereka juga berpuasa di cuaca panas yang mencapai 43 derajat celcius.
Waktu berpuasa secara bertahap akan berkurang dan akan berlangsung sekitar 14 jam dan 40 menit menjelang akhir bulan. Suhu diperkirakan naik di atas 43 derajat celcius di Arab Saudi selama Ramadan.
Mekkah dan Madinah diperkirakan mendapat tingkat suhu tertinggi. Dalam laporan Arab News, Kamis (11/7), Jeddah mencatat kelembaban 70 persen pada hari pertama Ramadhan, tertinggi di Arab Saudi.
Sementara itu, kondisi cuaca berdebu dialami Riyadh dalam beberapa hari ke depan. Juru Bicara Badan Meteorologi dan Lingkungan Saudi, Hussan Al-Qahtani mengatakan suhu selama Ramadhan diperkirakan tetap panas karena tekanan rendah di Semenanjung Arab dan kondisi cuaca panas di kawasan Timur Tengah.
Menurutnya, suhu akan berkisar antara 43-48 derajat celcius di wilayah Mekkah, 42-47 di wilayah Madinah, 44-47 di Riyadh dan Provinsi Tengah, 44-48 di provinsi Timur, 50 derajat celcius di Al-Ahsa, 39-45 di provinsi perbatasan utara dan 42-46 derajat di provinsi selatan.
Ramadhan merupakan bulan ke sembilan dalam kalender Islam yang didasarkan pada siklus bulan. Akibatnya, bulan suci terjadi sekitar 11 hari lebih awal setiap tahun dalam kalender Masehi. Siklus untuk setiap musim berlangsung sembilan tahun.