Kamis 11 Jul 2013 20:30 WIB

Ini Kesaksian Rudi Ketika Menunjukan Dicky pada Ucok

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Djibril Muhammad
Tiga dari lima tahanan LP Cebongan saat menjadi saksi di Pengadilan Militer II-11 Bantul, Yogyakarta, Rabu (3/7). Sidang menghadirkan lima tahanan sebagai saksi dalam kasus penyerangan LP Cebongan yang menewaskan empat tahanan titipan Polda Yogyakarta.
Foto: Antara
Tiga dari lima tahanan LP Cebongan saat menjadi saksi di Pengadilan Militer II-11 Bantul, Yogyakarta, Rabu (3/7). Sidang menghadirkan lima tahanan sebagai saksi dalam kasus penyerangan LP Cebongan yang menewaskan empat tahanan titipan Polda Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Rudi Handoko, salah satu saksi tahanan Lapas Klas 2B Sleman mengaku menunjukan keberadaan Dicky, tahanan titipan Polda DIY, kepada Serda Ucok Tigor Simbolon.

Pengakuannya tersebut dibeberkan dalam kesaksian yang ia berikan hari ini di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta, Kamis (11/7).

Dicky yang merupakan tahanan titipan Polda DIY di Lapas Sleman tersebut dicari 12 anggota Kopassus di lapas. Saat itu, Rudi mengatakan sedang tidur lalu mendengar suara dari luar jendela meminta ampun. Suara tersebut merupakan suara Margo Utomo, petugas lapas.

"Temen-teman sudah bangun, tiba-tiba di jendela ada orang yang nanya 'mana Dicky?' Pelaku satu orang yang masuk sel dan menggunakan sebo dan membawa senjata laras panjang," kata Rudi ketika memberikan kesaksiannya.

Lantaran takut, Rudi pun menunjukan keberadaan Dicky setelah pelaku bertanya di mana Dicky. Ia menunjukan keberadaan Dicky dengan mengatakan "Itu Dicky yang menggunakan kaos merah".

"Ada pak Tri Widodo yang buka pintu sel, yang masuk satu orang lalu tanya mana Dicky. Saya menunjuk itu Dicky. Lalu setelah itu ditembak. Setelah Dicky ditembak, pelaku menembak Juan dan Dedi. Yang satunya ditembak di dekat kamar mandi tapi saya nggak tau," katanya menjelaskan.

 

Setelah itu, ia mengatakan Ucok, pelaku penembakan Dicky cs, memerintahkan untuk bertepuk tangan. Lantaran ketakutan, para tahanan pun tepuk tangan. Kemudian, Ucok keluar dari ruangan sel setelah temannya masuk dan menepuk bahu Ucok.

"Yang nyuruh tepuk tangan yang nembak. Perintahnya "selamat kalian bisa menikmati hidup, tepuk tangan," katanya.

Rudi juga mengatakan Dicky sempat bercerita terkait kasus yang menyeretnya ke penjara. Menurut dia, Dicky dan rekannya telah membunuh salah satu anggota Kopassus di Hugos Cafe.

Enam saksi tahanan yang dihadirkan dalam pemeriksaan saksi hari ini yakni Tri Indrawan, Yusuf Sumarno, Tugiyono, Rudi Handoko, Agus Dwitoro, dan Joni Hendrawan. Mereka memberikan kesaksian atas terdakwa Serda Ucok Tigor Simbolon dan dua rekannya dalam pembunuhan empat tahanan titipan Polda DIY.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement