Kamis 11 Jul 2013 22:22 WIB

Aparat Perketat Pengamanan Lapas Tanjung Gusta

Rep: Maman Sudiaman/ Red: Dewi Mardiani
Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas (Ilustrasi)
Foto: antara
Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim keamanan dari kepolisian serta petugas sipir masih melakukan penjagaan ketat terkait kaburnya ratusan narapidana (napi) di Lapas Kelas I Tanjung Gusta, Medan, Sumatra Utara, jelang berbuka puasa, Kamis (11/7) pukul 18.00 WIB.  

Penjagaan juga dilakukan sekaligus untuk memadamkan api  menyusul aksi pembakaran para napi di lapas tersebut.

“Kita amankan dulu lokasi kejadian dan menjaga napi yang masih ada di dalam,” ujar Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumhan), Denny Indrayana, dalam wawancara dengan salah satu stasiun televisi.

Dia menyatakan, penyebab kaburnya ratusan napi itu dipicu lantaran padamnya alliran listrik di lapas tersebut. Buntut padamnya aliran listrik menyebabkan saluran air tak berfungsi dengan baik. “Para napi tak terima kondisi ini,” ujarnya.

Disebutkan, jumlah napi yang ada di Lapas Tanjung Gusta Medan sebanyak 2.000 orang lebih, padahal kapasitas hanya 1.054 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak enam orang di antaranya merupakan tahanan.

Kondisi kelebihan kapasitas ini bukan hanya terjadi di Medan saja, melainkan pula di beberapa lapas lainnya di beberapa kota di Tanah Air.  "Jadi ini bukan tipikal Medan saja, melainkan kota lainnya,” tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement