REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta Medan, Sumatra Utara (Sumut) yang dibakar oleh para narapida Kamis (11/7) malam ternyata berpenghuni melebihi kapasitas. Dari catatan harian Lapas di Pusat Data Kanwil Ditjen Lapas Medan, komplek lapas tersebut hanya mampu menampung 1.054 narapidana.
Namun, dari catatan terbaru per Kamis 11 Juni 2013, Lapas tersebut kini menampung sekitar 247 persen lebih banyak dari seharusnya. Artinya Lapas Kelas I Medan ini total berpenghuni sebanyak 2.600 narapidana. Disebutkan pula, seluruh tahanan di Lapas tersebut berlabel NDL atau Napi Dewasa Laki-laki.
Jumlah tersebut jauh dari idealnya Lapas ini mampu menampung narapidana. “Memang over kapasitas, sampai saat ini yang pemadaman masih berlangsung,” ujar Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham), Denny Indrayana, di Jakarta Kamis (11/7).
Sampai saat ini, pemadaman api masih dilakukan. Sementara diketahui, pemicu utama dari dibakarnya Lapas berawal dari gesekan narapidana yang meminta air, karena genset pemompa mati akibat arus pendek. Imbas dari pembakaran ini, dikabarkan ratusan napi melarikan diri.
Kepolisian yang dikerahkan masih terus melakukan pengejaran terhadap para para narapidana yang diketahui nekat kabur ke pemukiman di dekat Lapas tersebut. "Tim di lapangan masih melakukan perburuan," ujar Kabareskrim Polri Komjen Sutarman di Jakarta.