Jumat 12 Jul 2013 14:04 WIB

Pengakuan Penumpang Asiana: Bantuan Terlambat Datang

Red:
Kondisi Pesawat Boeing 777 Milik Asiana
Kondisi Pesawat Boeing 777 Milik Asiana

LOS ANGELES -- Rekaman panggilan darurat sesaat setelah pesawat Asiana jatuh di bandar udara San Fransisco, mengungkapkan situasi panik dan kebingungan. Rekaman telepon itu menggambarkan korban luka parah dan waktu tunggu yang lama sebelum tim penolong tiba.

Pesawat Boeing 777 milik Asiana jatuh di landasan bandar udara San Fransisco pada Sabtu (6/7), menewaskan dua remaja Cina dan melukai 180 lainnya. 

Petugas patroli jalanraya California mengeluarkan rekaman panggilan darurat 911 yang dilakukan oleh penumpang pesawat. Dalam rekaman itu terdengar seorang pria mengatakan: "Pesawat kami baru saja jatuh ketika berusaha mendarat."

Operator bertanya posisi landasan, dan sang penumpang menjawab: "Saya tidak tahu landasan yang mana, kami sekarang sedang lari keluar dari pesawat terbang." 

Polisi mengatakan, panggilan untuk mengevakuasi pesawat terbang dilakukan 90 detik setelah kecelakaan, dan tim penolong tiba 30 detik setelahnya. Namun beberapa penelpon melaporkan bantuan datang terlambat.

Menurut rekaman telepon itu, "Seorang wanita hampir meninggal di sini. Tidak ada ambulans di landasan." 

Kepada operator panggilan darurat 911, seorang wanita melaporkan ambulans belum tiba dan ia sudah berada di landasan selama 20-30 menit setelah pesawat jatuh. "Ada beberapa penumpang yang sekarang dibaringkan di landasan dengan luka serius," katanya.

Penelpon lainnya mengatakan seorang wanita "terbakar di kepala dan kami tidak bisa berbuat apa-apa".

"Ia terbakar dan mungkin akan meninggal jika tidak segera ditolong," kata sang penelpon. 

Penerbangan Asiana 214 jatuh ketika badan pesawat menabrak laut sebelum mendarat, terpeleset di luar kendali, ekor pesawat pata dan mengakibatkan kebakaran.

Badan Keamanan Transportasi Nasional AS (NTSB) menyimpulkan bahwa kecepatan pesawat sesuai dengan peraturan sebelum mendarat. Laporan lainnya menyebutkan pilot yang cukup berpengalaman, Lee Kang-kung (46), sedang melakukan pelatihan pertamanya dengan pesawat Boeing 777.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement