Rusia Impor Ulama Selama Ramadhan

Rep: Bambang Noroyono / Red: Citra Listya Rini

Jumat 12 Jul 2013 14:20 WIB

Umat Muslim Rusia Umat Muslim Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kelompok muslim di Rusia kekurangan imam dan pakar agama atau disebut ulama. Sampai-sampai, otoritas muslim negara itu meminta agar ''negara muslim'' di dekat mereka, yakni Turki, sudi mengirimkan ulama-ulamanya.

Kebutuhan itu mendesak selama Bulan Suci Ramadhan. Permintaan itu tentu disambut baik. Departemen Agama di Ankara, Turki, merespon dengan mengirimkan tiga ulama sebagai jawaban. 

Ulama yang sedikit itu diharapkan menjawab kebutuhan. Muslim Rusia membutuhkan lebih banyak pembimbing rohani. Sedikit yang tahu tentang kelompok muslim di Federasi Rusia. 

Di negara bekas induk Uni Soviet ini sekira 20 juta umat muslim hidup. Kebanyakan dari mereka berada di kawasan selatan negara berpopulasi lebih dari 145 juta jiwa itu. Ibu Kota Moskow jadi tuan rumah kelompok menengah ini.

Di jantung kota ini sebanyak dua juta muslim betebaran. Imam Masjid Besar Kota Moskow, Ildar Alyaudtdinov mengatakan tingkat sentimen keberagamaan tidak kentara akut ditempat tinggalnya. Itu membuat muslim jadi ''agama' yang merdeka. 

Memang, kemerdekaan itu belum dirasakan muslim di kawasan lain negara tersebut.Selama Ramadhan kegiatan beribadah menjadi semacam geliat hiburan. Seperti di negara-negara muslim lainnya, ritme berpuasa di Moskow selalu mengundang kemeriahan. Saat iftar di masjid - waktu berbuka - sulit melihat sepi. 

Kegiatan saban hari itu dinikmati semua orang. Tenda-tenda makan didirikan di sepanjang jalan dan halaman masjid. Mereka yang tidak berpuasa sekalipun ikut menikmati. Hampir semua orang tertib menyantap hidangan.

''Selalu ada gairah mendekatkan diri dengan agama dan sesama yang tinggi saat Ramadhan tiba,'' kata Alyaudidinov seperti dilansir WorldBulettin, edisi Kamis (11/7). 

Terpopuler