REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan perusahaan manufaktur teknologi informasi asal Taiwan, Foxconn segera merealisasikan investasinya di Indonesia menyusul akan digelarnya pernyataan bersama antara Foxconn dengan pemerintah Indonesia.
"Bulan depan (Agustus) kami (Kemenperin dan Kemendag) akan mengundang Foxconn untuk membuat 'joint statement' terkait kesiapan masuk ke Indonesia," kata Hidayat di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Jumat (12/7).
Menurut Hidayat, joint statement tersebut dilakukan terkait pembentukan perusahaan patungan (joint venture), dan teknis Foxconn merealisasikan investasi di Indonesia.
"Perundingan dengan Foxconn belum selesai sepenuhnya, sehingga harus kita pertegas melalui joint statement. Meskipun masalah pertanahan sudah tidak lagi menjadi masalah," ujarnya.
Diketahui Foxconn yang merupakan produsen produk-produk Apple, seperti iPhone dan iPad sudah menyatakan komitmen investasi di Indonesia hingga 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp100 triliun, dalam 10 tahun ke depan.
Jika rencana tersebut terealisasi maka Foxconn pada tahap pertama akan memproduksi komponen untuk telepon genggam. Dengan begitu, kebutuhan komponen ponsel impor bisa digantikan komponen buatan dalam negeri.
Hidayat menambahkan, Indonesia tentu tidak ingin rencana investasi Foxconn tersebut tertunda-tunda karena hanya akan menghilangkan potensi bisnis di dalam negeri. "Kami ingin tahun ini (2013) juga bisa mulai. Soalnya kalau molor terus kan kita juga yang rugi," ujarnya.
Hidayat mengatakan, potensi hilangnya pendapatan pemerintah tercermin dari banyaknya produk teknologi seperti ponsel dan perangkat telekomunikasi ilegal yang beredar di pasar.
"Ini potensi yang seharusnya bisa dipercepat agar tidak merugikan negara. Soal lahan untuk lokasi pabrik sudah tidak masalah, sudah tersedia DKI Jakarta dan Jawa Barat," ujarnya.