Jumat 12 Jul 2013 21:25 WIB

Saumya: Islam Punya Semangat Keadilan

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
Mualaf (ilustrasi)
Foto: Wordpress.com
Mualaf (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Sejak berdiskusi dengan teman sekelasnya yang seorang Muslim, Saumya mulai menanggalkan sikap anti-Islam yang dulu merasuk di dalam dirinya.

Meski bangga menjadi seorang musyrik, perlahan-lahan ia berjalan menuju perubahan. Untuk fase ini, Saumya mulai melakukan perbandingan. Ia mulai membandingkan Islam dengan Hindu.

Keduanya dibandingkan dalam menyoroti hukum waris. Ketika membaca skema hukum waris dalam tradisi Hindu, Saumya pucat seketika. Terlalu rumit dan tidak jelas, begitulah kesimpulannya.

Sedangkan Islam, memiliki skema yang jelas dan terstruktur. Yang tak kalah penting, di dalamnya terdapat semangat keadilan. "Jujur, saat itu aku mulai penasaran untuk membaca lebih dalam soal masalah ini. Aku baca berbagai link dan literatur tentang Islam," katanya seperti disadur dari Arabnews.com, Jumat (12/7).

Semenjak itu, pandangan Saumya terhadap Islam berubah. Di sini, sikap kritis Saumya terlihat. Ia tidak mau lagi membohongi dirinya sendiri.

"Islam berkata demikian, beriman menegakan keadilan. Katakan itu benar terlepas siapa yang diajak berbicara apa itu kakak, ibu atau bapak," tuturnya.

Saumya pun tak ragu mengucapkan dua kalimat syahadat. Keputusan itu dibuatnya dengan pertimbangan yang cukup berat. Ia sadar konsekuensi atas pilihannya itu. Ia juga percaya pada akhirnya keluarga, kerabat dan lingkungan sekitarnya akan menerimanya.

"Alhamdulillah, aku telah menjadi Muslim. Aku mulai belajar tentang Alquran, mencintai Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, dan insya Allah, aku sudah mulai belajar shalat. Satu doa yang aku panjatkan, semoga Allah memberikan kekuatan kepada saya untuk menjaga keputusan ini," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement