REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan menanggapi santai laporan Burhanuddin yang menyebutnya menerima suap Rp 2,8 miliar. Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengaku tidak pernah tahu apalagi mengenal sosok Burhanudin. "Saya tidak tahu mukanya seperti apa. Nomor teleponnya berapa," kata Taufik ketika dihubungi Republika, Jum'at (12/7).
Taufik juga membantah isi laporan Burhannudin ke Badan Kehormatan (BK) DPR yang menyebut uang suap dititipkan melalui staf bernama Gustri. Ia bahkan mengaku tidak pernah memilik staf bernama Gustri. "Tidak ada staf saya bernama Gustri. Saya pastikan tuduhan ini tidak benar," ujar Taufik.
Sebagai orang yang menempati posisi penting di struktur partai dan lembaga negara, Taufik mengaku sudah terbiasa mendengar informasi miring yang disebarkan untuk mendiskreditkannya. Dia mengatakan sering mendapat laporan tentang adanya orang yang kerap mencatut namanya untuk kepentingan tertentu. "Nama saya biasa dicatut. Saya tidak tahu menahu," katanya.
Berkaca dari pengalaman tersebut Taufik merasa laporan kali ini juga tidak lepas dari tendensi politik. Apalagi sekarang sudah memasuki tahun politik. "Jadi saya lihat ini sifatnya dekat tahun politik," ujarnya.