Jumat 12 Jul 2013 21:50 WIB

Wabup Purbalingga Prihatin Rapat PNPM di Hotel Mewah

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Djibril Muhammad
Pembangunan jalan desa melalui program PNPM, ilustrasi
Pembangunan jalan desa melalui program PNPM, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) jelas merupakan program yang ditujukan untuk memberdayakan rakyat miskin. Dengan program ini, maka masyarakat miskin akan memiliki kegiatan usaha yang diharapkan bisa menopang kebutuhan hidup keluarganya.

Terkait dengan tujuan PNPM yang ditujukan bagi warga miskin inilah, Wakil Bupati Purbalingga Sukento Ridho M, mengaku terkejut saat menghadiri undangan rapat PNPM Mandiri di Jakarta.

Rapat yang dihadiri para kepala daerah se-Indonesia ini, ternyata mengambil tempat di sebuah ballroom hotel mewah. "Yang saya tahu, ballroom itu untuk hajatan pengantin, biayanya bisa miliaran rupiah karena merupakan hotel berbintang lima di Jakarta. Lha kok ini buat rapat PNPM, yang notabene membicarakan rakyat miskin?" katanya saat berbicara di hadapan pelaku penggerak PNPM Purbalingga, Jumat (12/7).

Sebab, ia merasa heran, Wabup sempat menanyakan masalah ini pada panitia. "Mengapa tega menyelenggarakan pembahasan rakyat miskin di hotel mewah?"

Menanggapi pernyataan itu, pihak panitia terkesan sempat kebingungan menjawab. Namun akhirnya, anggota panitia itu menyatakan pihaknya menggunakan ballroom hotel karena dipinjami sehingga gratis. "Saya tidak tahu, apakah memang benar-benar gratis atau tidak," katanya.

Belajar dari pengalaman ini, Wabup mengajak para pelaku PNPM di Purbalingga untuk lebih mengasah rasa empatinya pada penderitaan rakyat miskin. Sebisa mungkin anggaran untuk konsumsi bila menyelenggarakan rapat, adalah makanan yang sederhana.

"Jangan sampai untuk kegiatan rapat-rapat, para pelaku PNPM justru menyantap makanan lezat dan mewah, sementara rakyat miskin yang dibahas, sehari-hari hanya makan singkong rebus," katanya.

Bahkan Wabup juga berpesan, pada saat sebelum menyantap makanan, agar para pegiat PNPM juga berdoa. Jangan langsung makan begitu saja. "Berdoalah juga agar orang-orang miskin juga bisa menikmati makanan seenak yang akan Anda makan," katanya.

Dalam kesepatan itu, dia juga menyatakan ketidaksukaannya jika PNPM Mandiri Perdesaan dan Perkotaan di wilayahnya terlalu banyak menggelar kegiatan seremonial.

Menurut dia, kegiatan seremonial yang terlalu banyak hanya akan memboroskan anggaran, terlebih dalam rangkaian program pemberdayaan masyarakat miskin.

Selain itu, bila mengendaki ada pejabat hadir untuk meresmikan proyek PNPM, tidak perlu memberi suguhan yang mahal-mahal. Termasuk juga mengundang dia sebagai wabup. "Jangan mewah-mewah. Nyuguh saya gampang kok, cukup cimplung, pisang godhog dan teh tawar," katanya menjelaskan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement