REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Batik corak 'Geblek Renteng' khas Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta bisa menjadi aset wisata daerah setempat, dan provinsi ini, kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Tazbir Abdullah.
"Batik corak 'Geblek Renteng' harus dilestarikan dan menjadi ikon wisata Kabupaten Kulon Progo," kata Tazbir di Yogyakarta, Jumat (11/7).
Menanggapi kunjungan Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo ke Dinas Pariwisata DIY beberapa waktu lalu yang berkesempatan memamerkan batik khas Kulon Progo bermotif 'Geblek Renteng',
Tazbir mengatakan provinsi ini memang memiliki kekayaan budaya, termasuk di antaranya batik.
Dalam kesempatan kunjungan tersebut, bupati Kulon Progo berupaya mendorong Dinas Pariwisata DIY untuk ikut memasarkan pariwisata Kulon Progo, baik di dalam maupun luar negeri.
"Kulon Progo sangat kaya dengan ragam objek wisata. Tidak hanya keindahan alam, tetapi juga wisata ziarah Sendangsono, produk kerajinan alami, termasuk batik ," kata Hasto Wardoyo.
Ia mengatakan produk batik sebagai warisan budaya dunia telah diakui UNESCO sebagai hasil karya budaya bangsa Indonesia. Bahkan, kata dia, DIY sendiri dikenal dunia sebagai sentra produk batik, dan salah satunya Kulon Progo.
Kabupaten Kulon Progo, produk batiknya memiliki ciri khas corak, yaitu "Geblek Renteng". Motif batik "Geblek Renteng" didominasi warna cerah dengan kombinasi alami.
"Batik khas Kulon Progo tersebut harus menjadi ikon wisata Kulon Progo, sehingga potensi pariwisata daerah itu bisa dikenal lebih luas lagi," kata Hasto Wardoyo.